Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

5 Populer Kemarin

5 Populer Kemarin, Kabar Kapolsek Cantik, Cara Soeharto Hadapi KKB, hingga Harta Keluarga Cendana

Berita 5 Populer Kemarin di potal tribunmanado.co.id, hari Sabtu (01/05/2021), kembali dirangkum editor.

Penulis: Alexander Pattyranie | Editor: Alexander Pattyranie
ISTIMEWA
Kolase foto berita 5 Populer Kemarin, dari Kabar Kapolsek Cantik, Cara Soeharto Hadapi KKB, hingga Harta Keluarga Cendana. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Berita 5 Populer Kemarin di potal tribunmanado.co.id, hari Sabtu (01/05/2021), kembali dirangkum editor.

Bisa saja ada yang Anda lewatikan.

TONTON JUGA :

Mulai dari Kabar Kapolsek Cantik, Cara Soeharto Hadapi KKB, hingga Harta Keluarga Cendana.

Berikut 5 Populer Kemarin :

1. Masih Ingat Kompol Yuni, Kapolsek Cantik Terjerat Narkoba? Dulu Berprestasi, Ini Kabarnya Sekarang

Masih ingat Kompol Yuni kapolsek cantik yang terjerat narkoba? Ini kabarnya sekarang.

Diketahui, Kapolsek Astana Anyar Kompol Yuni Purwanti ditangkap Propam karena menggunakan narkoba

Kompol Yuni Purwanti berprestasi dalam bidang pemberantasan narkoba ini diamankan saat sedang mengonsumsi bersama 11 anggota lainnya, Rabu (17/2/2021).

Dari tes urine Kompol Yuni Purwani bersama 11 anggotanya dinyatakan positif menggunakan narkoba.

Akibat kelakuannya, Kompol Yuni dipecat dari Kapolsel Astana Anyar.

Sebelum terbukti menggunakan narkoba, Kompol Yuni dikenal pemburu para pengguna narkoba.

Kompol Yuni, Dulu Ditakuti Pengguna Narkoba, Kini Jadi Pemakai Narkoba" />

Selama menjadi polisi, Kompol Yuni pernah menempati sejumlah jabatan, di antaranya menjadi Kasat Reserse Narkoba di Polres Bogor.

Saat itu dia ditakuti para pengguna narkoba di Bogor.

Dikenal ahli menyamar,  kadang dia hanya menggunakan kaos dan celana jins saat hendak menangkap pengguna narkoba.

Baca selengkapnya >>>>

2. Cara Soeharto Hadapi KKB Papua yang Kini Jadi Teroris, Taklukan 14 Ribu Pasukan dan Kembali ke NKRI

Inilah kondisi KKB Papua yang kini ditetapkan teroris , di era Presiden Soeharto dan cara ia menghadapi mereka

Presiden ke-2 RI Soeharto bertemu dengan pimpinan Kelompok Kriminal Bersenjata ( KKB ) Papua atau KKB Papua, Lodewijk Mandatjan

Perlu diketahui, Lodewijk Mandatjan merupakan pimpinan KKB Papua paling legendaris.

Sebanyak 14.000 anggota KKB Papua di bawah kendalinya melakukan aksi teror pada tahun 1964-1967.

Lodewijk Mandatjan bahkan pernah bertemu langsung dengan presiden Soeharto pada 11 Januari 1969.

Melansir dari laman soeharto.co, presiden Soeharto hari itu menerima kakak beradik Mayor (Tituler) Lodewijk Mandatjan dan Kapten (Tituler) Barens Mandatjan di Istana Merdeka.

Lodewijk Mandatjan dan Presiden Soeharto 

Lantas, apa isi pembicaraan antara Soeharto dengan pimpinan KKB Papua saat itu?

Pertama, Mandatjan bersaudara menjelaskan kepada Presiden Soeharto bahwa mereka kembali atas kemauan sendiri.

Pada kesempatan ini, Presiden Soeharto mengatakan bahwa ia menyadari masih banyak kekurangan-kekurangan dalam kehidupan rakyat di Irian Barat.

Baca selengkapnya >>>>

3. Daftar Harta Keluarga Cendana Soeharto Dirampas Negara Era Jokowi, Terbaru Villa, Ada Masih Dikejar

Daftar harta warisan mantan Presiden Soeharto ke anak-anaknya kembali dirampas atau disita negara di era Presiden Joko Widodo (Jokowi)

Sebelumnya, pemerintah juga menyita ratusan rekening keluarga penguasa orde baru hingga merampas Taman Mini Indonesia Indah (TMII)

Harta dan rekening tersebut merupakan harta negara yang masih dipergunakan keluarga cendana.

Terbaru  Kementerian Keuangan mengungkapkan, Negara lewat Kejaksaan Agung sedang mengambil alih aset Gedung Granadi dan Vila di Megamendung milik keluarga Soeharto.

Hal ini dilontarkan Direktur Hukum dan Hubungan Masyarakat Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kemenkeu Tri Wahyuningsih dalam Bincang Bareng DJKN secara virtual, Jumat (30/4/2021).

"Pemerintah melakukan pengambilalihan, tapi yg melakukan adalah Jaksa Agung dengan mekanisme sita eksekusi," ujar Tri, dilansir dari Kompas.com.


(FOTO: Keluarga Cendana Bangkit Kembali Dipimpin Tommy Soeharto dalam Partai Berkarya (Warta Kota - Tribunnews.com)

Menurut Tri, dua aset itu saat ini masih dalam penguasaan Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan dan PN Cibinong.  

Meski begitu, Kemenkeu nantinya akan menjadi pemilik aset-aset itu. Hal ini mengingat status aset-aset itu adalah Barang Milik Negara (BMN). 

Kemudian, DJKN akan bertindak sebagai pihak pengelola.Hal ini sesuai aturan soal penggunaan aset sitaan. 

Baca selengkapnya >>>>

4. Pria Ini Rela Lepaskan Status Biarawan Demi Nikahi Gadis Cantik, Disebut Lebih Cocok Jadi Ayah Anak

Kisah viral pria mantan Biarawan menikahi gadis 19 tahun. Selain karena rupa pengantin, latar belakang pengantin pria jadi sorotan di media sosail

Selain karena jarak usianya yang terpaut sangat jauh, pasangan ini mencuri perhatian dengan identitas si pengantin pria.

Sosok pria ini berusia 52 tahun dan gadis 19 tahun ini menjadi sorotan.

Pernikahan sensasional ini berlangsung di Oddar Meanchey, Kamboja.

Keduanya bertunangan pada 11 Januari, dan berencana untuk menikah pada 17 dan 18 Februari.

Setelah mengunggah foto pre-wedding di media sosial, pasangan ini langsung jadi pembicaraan.

Ada beragam komentar yang didapatkan, terlebih tentang kecantikan si pengantin wanita dan identitas pengantin pria.

pengantin Bun Salout dan Sharu yang terpaut usia 33 tahun" />

Potret pengantin Bun Salout dan Sharu yang terpaut usia 33 tahun (eva.vn)

Dalam foto pertunangan keduanya, terlihat jelas perbedaan penampilan antara keduanya.

Calon pengantin wanita terlihat sangat cantik, segar dan seksi.

Baca selengkapnya >>>>

5. Menakutkan, Kehebatan Pasukan Setan Tak Terlihat Siap Tempur Buru KKB Papua, 400 Prajurit Dikirim

Aksi KKB Papua semakin beringas.

Baik petugas TNI/Polri maupun warga sipil menjadi sasaran tembak mereka.

Sehingga pemerintah resmi mengeluarkan aturan bahwa KKB Papua sebagai terosis.

Sehingga TNI akan diturunkan untuk membasmi teroris.

Kehebatan prajurit yang akan diturunkan KKB tidak sembarangan.

Mereka tidak terlihat jika di hutan dan sudah dilatih.

TNI akan segera mengirimkan 400 prajurit dari Yonif 315/Garuda.

Menurut sejarahnya yang dilansir dari Wikipedia, Yonif 315/Garuda berawal dari sebuah kompi yang diberi julukan 'Pasukan Setan'.

Diketahui baru-baru ini, para prajurit Yonif 315/Garuda telah dilatih menembak runduk atau Sniper.

Latihan ini guna mempersiapkan Satuan Tugas Pengamanan Daerah Rawan ( Satgas Pamrahwan) di Papua.

Baca selengkapnya >>>>

(Tribunmanado.co.id/Alp/*)

BERITA TERPOPULER :

Baca juga: Perlakuan KKB Papua pada Jasad Tandi Kogoya, Anggota KKB yang Tewas Baku Tembak dengan TNI-Polri

Baca juga: Masih Ingat Norman Kamaru? Dulu Viral Goyang Chaiya Chaiya, Kini Kabarnya Usaha Buburnya Tak Laku

Baca juga: Balita Dianiaya Ibunya hingga Tewas karena Kesal Diganggu saat Bermesraan dengan Selingkuhan

TONTON JUGA :

Berita 5 Populer lainnya

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved