Kapal Selam Naggala Hilang
Potret 5 Kapal Selam Milik Indonesia, KRI Cakra Sama Tua dengan Nanggala yang Hilang
Indonesia sebenarnya masih memiliki empat kapal selam lain yang menjaga laut NKRI.TNI hingga terus melakukan pencarian kapal selam KRI Nanggala-402
TRIBUNMANADO.CO.ID - Proses pencarian terhadp kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang kontak masih terus dilakukan.
Kapal Selam Naggala termasuk kapal selam terlama yang dimiliki Indonesia.
Namun masih bisa beroperasi dan digunakan, hingga hilang kontak.
Indonesia sebenarnya masih memiliki empat kapal selam lain yang menjaga laut NKRI.
Baca juga: Sosok Audy Joinaldy Wagub Sumbar Punya 6 Orang Pengawal, Dari Tiga Matra TNI dan Polisi
TNI hingga terus melakukan pencarian kapal selam KRI Nanggala-402
yang hilang kontak di perairan utara Bali, sejak Rabu (21/4/2021), sekitar pukul 03.46 WIB.
Kapal selam produksi Jerman tahun 1977 itu ditengarai mengalami black out atau mati listrik total saat penyelaman.
Kapal diperkirakan jatuh di kedalaman sekitar 600-700 meter dari permukaan laut.
Di dalam kapal tersebut, terdapat 53 awak kapal yang terdiri dari 49 anak buah kapal, 1 komandan satuan, dan 3 personel arsenal.
Baca juga: Ingat Melisa Istri JT Penganiaya Perawat RS Siloam? Kini Terancam Dipenjara, Tapi Beda Masalah
KRI Nanggala-402

Adapun KRI Nanggala-402 telah masuk jajaran TNI AL sejak 1981.
KRI Nanggala-402 dibuat oleh pabrikan Howaldtswerke, Kiel, Jerman, dengan tipe U-209/1300.
Armada yang merupakan salah satu kapal selam andalan Indonesia ini memiliki berat 1.395 ton,
dimensi 59,5 meter x 6,3 meter x 5,5 meter.
Dengan mesin diesel elektrik, kapal selam ini mampu melaju dengan kecepatan kurang lebih 25 knot.
Baca juga: Kapal Selam KRI Nanggala-402 Tidak Pecah, Ini Tandanya Menurut Pengamat,Masih Ada Harapan
Setelah overhaul, KRI Nanggala-402 telah dilengkapi sonar teknologi terkini
dengan persenjataan mutakhir, antara lain, torpedo dan persenjataan lainnya.
Sebelumnya, KRI Nanggala-402 sempat menjalani perawatan di
galangan kapal Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering, Korea Selatan, pada 2009-2012.
Adapun KRI Nanggala-402 aktif melaksanakan sejumlah misi penegakan kedaulatan,
hukum, dan kemanan di laut, serta latihan yang digelar TNI AL.
Pada latihan operasi laut gabungan, 8 April-2 Mei 2004, KRI Nanggala-402
menunjukkan kemampuan sebagai monster bawah laut dengan menembakkan torpedo
dan berhasil menenggelamkan KRI Rakata yang dijadikan sebagai sasaran tembak pada latihan tersebut.
Selain Nanggala-402, berikut deretan kapal selam yang dimiliki Indonesia:
KRI Cakra-401
KRI Cakra 401
KRI Cakra-401 merupakan kapal selam yang telah dioperasikan sejak 40 tahun lalu.
Kapal buatan Jerman ini merupakan pengganti dari KRI Tjakra yang didatangkan dari Uni Soviet pada 1959.
Mengutip Kompas.id, KRI Cakra pernah menunjukkan kehebatannya
saat menghancurkan KRI Karang Galang dalam latihan gabungan TNI pada 2008 di perairan Indonesia Timur.
Namun pada awal 2020, KRI Cakra tampak berada di galangan PT PAL Indonesia dan sedang menjalani perawatan.
Hal itu tampak dari foto yang menjadi latar dari rapat terbatas
yang digelar Presiden Joko Widodo di galangan kapal PT PAL di Surabaya, Jawa Timur pada Januari 2020.
KRI Nagapasa-403
Prajurit TNI AL berusaha menambatkan tali KRI Nagapasa-403 setibanya di Dermaga Kapal Selam Koarmatim, Ujung, Surabaya, Jawa Timur, Senin (28/8). KRI Nagapasa-403 merupakan kapal selam diesel elektrik type 209/1400 pesanan pertama Indonesia kepada Korsel dan menjadi kapal selam ketiga yang dimiliki TNI AL. ANTARA FOTO/Zabur Karuru/aww/17.
KRI Nagapasa-403 merupakan kapal selam buatan Korea Selatan yang tiba di Indonesia pada 28 Agustus 2017.
Pembuatan KRI Nagapasa-403 merupakan kerja sama antara pemerintah Indonesia
dengan Korea Selatan lewat perusahaan Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME) Co Ltd.
Kerja sama dengan Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME) Co Ltd
berupa alih teknologi sehingga Indonesia bisa memproduksi sendiri kapal selam lewat PT PAL.
Adapun skema kerja samanya ialah Indonesia memesan dua kapal selam
yamg diproduksi Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME) Co Ltd,
sedangkan sisa satu kapal selam diproduksi oleh PT PAL.
KRI Nagapasa-403 ini memiliki panjang 61,3 meter dengan kecepatan ± 21 knot di bawah air.
KRI Nagapasa-403 juga mampu berlayar lebih dari 50 hari dan menampung 40 kru untuk menunjang fungsi.
Kapal selam ini dipersenjatai torpedo dengan fasilitas delapan buah tabung peluncur.
Nagapasa-403 ini dilengkapi sistem persenjataan terkini dengan peluncur torpedo
yang mampu meluncurkan torpedo 533 mm dan peluru kendali anti kapal permukaan.
KRI Ardadedali-404
Kapal selam Ardadedali 404 disambut hangat di Koarmatim Ujung Surabaya. (Isurya/Ahmad Zaimul Haq)
KRI Ardadedali-404 merupakan kapal selam hasil kerja sama pemerintah R
I dengan Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME) Co Ltd.
Kapal Selam Ardadedali-404 diserahterimakan setelah Kapal Selam Nagapasa-403.
Sebagaimana dikutip dari Antara, nama Ardadedali diambil dari salah satu
nama senjata panah yang dimiliki oleh tokoh cerita mahabarata Arjuna.
Dalam cerita disebutkan bahwa Ardadedali berbentuk ujung anak panah pusaka seperti burung dan memiliki jiwa.
Anak panah Ardadedali dapat melumpuhkan musuhnya di dalam pertempuran besar.
Kapal selam Ardadedal-404 memiliki peluncur torpedo yang mampu meluncurkan torpedo 533 milimeter.
KRI Ardadedali juga memiliki peluru kendali antikapal permukaan yang merupakan modernisasi armada kapal selam TNI AL.
Kapal tersebut memiliki panjang 61,3 meter, diameter 6,2 meter, dengan draft 5,7 meter.
Kapal Selam Ardadedali-404 mampu menampung 40 kru kapal.
Selain itu, kapal selam ini juga memiliki kecepatan mencapai 21 knot di bawah air dan 12 knot di permukaan.
KRI Ardadedali-404 mampu berlayar lebih dari 50 hari untuk menunjang fungsi operasi.
Kapal selam ini memiliki empat mesin diesel MTU 12V493 yang mendukung jarak jelajah mencapai 18.520 kilometer.
KRI Alugoro-405
KRI AIugoro 405, kapal selam buatan PT PAL yang siap di-launching, Kamis (11/4/2019). (Surya/Nuraini Faiq)
KRI Alugoro-405 menjadi deretan kapal selam yang baru masuk dalam daftar koleksi TNI AL.
Kapal ini merupakan produksi PT PAL Indonesia (Persero) dengan skema transfer
teknologi dengan perusahaan Korea Selatan, Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering Co Ltd (DSME).
Dalam pengoperasiannya, KRI Alugoro-405 masuk dalam jajaran Komando Armada II (Koarmada II) Surabya, Jawa Timur.
KRI Alugoro-405 merupakan kapal selam jenis Diesel Electric U209/1400 Chang Bogo Class.
Kapal ini mempunyai panjang 61,3 meter dan mampu menampung 40 orang kru serta tim khusus TNI AL.
Kemampuan jelajah KRI Alugoro-405 sendiri dapat bertahan hingga 50 hari
pada saat menjalani operasi dan dapat bertahan hingga 30 tahun ke depan.
Sementara itu, kecepatan kapal selam ini mampu melaju maksimal sekitar 21 knot
pada kondisi menyelam dan 12 knot ketika berada di permukaan.
Sebelum diresmikan, KRI Alugoro-405 pernah menjalani tes Nominal Diving Dept (NDD)
pada 20 Januari 2020 di perairan utara Bali. Saat itu, kapal berhasil menyelam hingga kedalaman 250 meter.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Selain KRI Nanggala-402, Ini 4 Koleksi Kapal Selam TNI AL"