Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Gempa Malang

Kisah Pilu Korban Gempa Yang Guncang Malang, Badan dan Motornya Terjepit Batu Raksasa

Pasutri meninggal akibat terkena batu besar yang longsor akibat guncangan gempa bumi yang terjadi di selatan Kaupaten Malang.

Editor: Fistel Mukuan
Warga mengevakuasi jenazah yang tertimpa batu setelah gempa mengguncang Malang. 

Ia menekankan, tujuh titik kerusakan akibat gempa bumi merupakan hasil laporan yang masuk sementara.

"Mudah-mudahan tidak tambah. Nanti kalau tambah akan kami update-kan lagi ke depan," sambungnya.

Hingga saat itu, Joko menyebut, tidak ada laporan korban jiwa akibat gempa.

"Kerusakan yang banyak adalah bangunan. Baik sebagian atap rusak maupun ambruk," sambung dia.

Baca juga: Kuasa Hukum Era Setyowati Kecewa, Sikap Miss Landscape Indonesia 2019 Tidak Menghargai Dirinya

Baca juga: Pangeran Philip Adalah Seorang dengan Pengabdian yang Setia dalam Pernikahan dan Keluarga

Baca juga: Hasil Liga Spanyol Real Madrid vs Barcelona, El Clasico Milik El Real, Barca Gagal Meski Kuasai Laga

Penjelasan BMKG

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG) memastikan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami meski berkekuatan cukup besar.

Dalam konferensi pers yang digelar secara virtual melalui aplikasi Zoom, Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami, Daryono memberikan penjelasan secara ilmiah. 

Daryono mengatakan, gempa 6,7 SR di Malang ini termasuk gempa menengah.

"Karena adanya deformasi slep lempeng Australia yang tersubdaksi pada zona selatan Jawa Timur yang sudah mulai menukik, ada di bawah zona megathrust," terangnya.

Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa kedalaman gempa yang mencapai 80 kilometer menjadi penyebab utama tidak muncul potensi tsunami.

Padahal zona sesar ini sensitif terhadap tsunami. Bahkan, tsunami bisa terjadi jika kekuatan gempa ada di atas M 7.

"Patut disyukuri dengan kedalaman gempa yang 80 kilometer itu tidak menimbulkan tsunami."

"Karena kalo melihat mekanisme sumbernya ini adalah sesar naik, sensitif jika kekuatannya besar di atas 7 dan memiliki kedalaman lebih dangkal."

Sementara meihat data gempa terjadi di daerah Malang, sudah beberapa kali terjadi gempa yakni bisa dikatakan cukup sering. 

"Kawasan Selatan Malang ini masih aktif dan kompleks, karena hampir 2 bulan sekali terjadi gempa. Menurut catatan sejarah, ada beberapa kali gempa merusak yang terjadi, seperti 1896, 1937, 1962, 1963, 1972," tuturnya kemudian. 

Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul PILU Pasutri di Lumajang Meninggal Saat Gempa Guncang Malang, Badan & Motor Terjepit Batu Raksasa, https://style.tribunnews.com/2021/04/11/pilu-pasutri-di-lumajang-meninggal-saat-gempa-guncang-malang-badan-motor-terjepit-batu-raksasa?page=all

Berita lainnya terkait Gempa Malang

Sumber: TribunStyle.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved