Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Terorisme

Dalang Terorisme di Indonesia, JAD dan MIT Berbaiat ISIS, Begini Cara AA hingga S Kumpulkan Pengikut

Dalang terorisme di Indonesia. Terbaru, JAD telah mendalangi aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar pada Minggu (28/3/2021).

Editor: Frandi Piring
Kolase Foto: Tribunnews.com-Herudin/Istimewa
Dalang Terorisme di Indonesia, JAD dan MIT Berbaiat ISIS, Aman Abdurrahman hingga Santoso. 

Dalam pertemuan itu, Aman disebut menyampaikan beberapa hal terkait telah berdirinya Khilafah Islamiyah di Suriah, serta kewajiban umat Muslim mendukung baiat kepada Abu Bakar Al Bagdadi.

Dalam pertemuan itu, Aman juga menyampaikan perlunya membentuk wadah jemaah yang ada di Indonesia sebagai pendukung Khilafah Islamiyah.

Tujuannya, mewadahi orang-orang yang bersimpati dengan daulah Islamiyah yang ingin bergabung untuk menyamakan manhaz atau pemahaman dengan manhaz daulah Islamiyah.

Aman menunjuk Abu Musa menjadi pemimpin atau dikenal dengan amir jemaah pusat guna membentuk wadah tersebut. Sedangkan Zainal ditunjuk sebagai amir jemaah Jawa Timur.

Abu Musa dan Zainal ditunjuk karena dinilai keduanya memiliki jemaah yang cukup banyak.

Usai pertemuan tersebut, Abu Musa mulai memikirkan wadah untuk mengakomodir permintaan Aman. Tak berselang lama, sebuah wadah bernama JAD terbentuk.

Tujuan JAD untuk mendukung daulah Islamiyah yang ada di Suriah dengan melakukan kegiatan penyebaran dakwah khilafah, melaksanakan hijrah, dan berjihad.

Dikutip dari kompas.com, cikal bakal lahirnya MIT tak bisa dipisahkan dari keberadaan Jemaah Ansharut Tauhid (JAT) yang didirikan Abu Bakar Ba’asyir pada 2008.

Pada 2009, sejumlah kelompok milisi yang diduga merupakan afiliasi JAT beserta jaringan organisasi lainnya disebut berencana mendirikan negara Islam di Indonesia.

Misi tersebut mereka realisasikan dengan memulai pengadaan latihan militer bagi anggota mereka untuk berperang melawan pemerintah.

Saat itu Aceh dipilih sebagai lokasi pelatihan militer.

Namun pada 2010, proyek pelatihan militer itu kandas lantaran terbongkar oleh polisi.

Beberapa anggota milisi yang terlibat dalam pelatihan milter itu berhasil meloloskan diri dari kejaran polisi.

Mereka akhirnya membentuk sel-sel teroris masing-masing namun saling terhubung satu sama lain.

Setelah pelatihan militer di Aceh gagal, seorang pimpinan Jemaah Islamiyah (JI) Abu Tholut yang dikenal pernah dekat dengan Ba’asyir, datang ke Poso dan bertemu Yasin serta Santoso.

Halaman
1234
Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved