Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

5 Populer Kemarin

5 Populer Kemarin, Istri Teroris Bongkar Kelakuan Suami, Munir Sebut Bodoh, Kisah Yesaya Pariadji

Berita 5 Populer Kemarin di portal tribunmanado.co.id, hari Rabu (31/03/2021), dirangkum kembali.

Penulis: Alexander Pattyranie | Editor: Alexander Pattyranie
TRIBUNMANADO.CO.ID/ALEXANDER PATTYRANIE
Kolase foto berita 5 Populer Kemarin, Istri Teroris Bongkar Kelakuan Suami, Munir Sebut Bodoh, Kisah Yesaya Pariadji 

Pendirinya Pendeta Pariadji  disebut orang yang paling berjasa dalam perkembangan GTI.

Mulanya ia adalah seorang pebisnis yang sukses yang menduduki posisi penting di sebuah bank ternama.

Selain itu Pariadji juga pernah mendapatkan kesempatan bagus bekerja di Istana.

Ia rela kehilangan aset berharganya untuk membangun Tiberias secara mandiri yang sampai saat ini telah memiliki banyak jemaat yang tersebar di seluruh nusantara.

Pendeta Yesaya Pariadji
Pendeta Yesaya Pariadji (istimewa)

Pariadji mengaku bertemu langsung dengan Tuhan Yesus di IstanaNya. Kala itu Ia diperintahkan untuk membaca Alkitab namun ditolak.

Baru pada tahun 1985, ketika mengalami sakit dan lumpuh, Ia mulai membaca Alkitab dan mempelajarinya.

Mukjizat itu datang dan seketika penyakit yang dideritanya langsung sembuh.

Baca selengkapnya >>>>

5. Kisah Mantan Polisi yang Pernah Jadi Teroris, Terkencing Hingga BAB saat Ditangkap Densus 88

Paham radikal teroris ternyata pernah merasuk Sofyan Tsauri mantan polisi.

Sofyan sempat bertugas di Polres Depok setelah lulus sekolah Bintara Polri di Sekolah Polisi Negara (SPN) Lido, Jawa Barat tahun 1998 silam.

Ketika bertugas di Polres Depok, Sofyan Tsauri sempat dikirim ke Biureun, Aceh tahun 2002.

Sejak saat itulah Sofyan Tsauri terpapar radikalisme, dan menjadi pentolan teroris yang cukup dicari-cari.

Saat tragedi ledakan bom Gereja Katedral Makassar pecah, Sofyan Tsauri kembali membagikan cerita bagaimana saat dirinya ditangkap Densus 88 Antiteror Mabes Polri, di Pangkalan 9, Jalan Raya Narogong, Cileungsi Bogor, 6 Maret 2010 silam.

Kisahnya ini pun ditulis di akun Facebook pribadinya. 

"6 Maret 2010 Malam pertama Bersama Densus 88," demikian judul tulisannya, seperti dilansir Tribun-timur.com.

Tulisnnya terdiri atas tiga bagian.

Bagian satu, Sofyan Tsauri menuliskan tentang hal yang dilakukannya saat lolos dari pengepungan Densus 88 dan Brimob Polda Aceh.

Sofyan Tsauri adalah lulusan sekolah Bintara Polri di Sekolah Polisi Negara (SPN) Lido, Jawa Barat 1998. Tahun 2002, dia tugas di Biureun, Aceh dan terpapar paham radikal.
Sofyan Tsauri adalah lulusan sekolah Bintara Polri di Sekolah Polisi Negara (SPN) Lido, Jawa Barat 1998. Tahun 2002, dia tugas di Biureun, Aceh dan terpapar paham radikal. (HO)

Pada bagian itu pula ia menuliskan ringkas bahwa dirinya ditangkap pada 6 Maret 2010.

Baca selengkapnya >>>>

(Tribunmanado.co.id/Alp/*)

BERITA PILIHAN EDITOR :

Baca juga: Kubu Moeldoko Ditolak Pemerintah, DPC Demokrat Solo Sebut KLB Ilegal: Kami Bersujud Syukur

Baca juga: Kecelakaan Maut Pukul 15.00 WIB, Seorang Pria Tewas Tergilas Truk, Teman Wanitanya Teriak Histeris

Baca juga: Pelakor Rebut Suami Sahabat, Si Pria Ternyata Bos Bank Syariah Ternama, Ibu Dipisahkan dari 4 Anak

TONTON JUGA :

Berita 5 Populer lainnya

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved