Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

5 Populer Kemarin

5 Populer Kemarin, Istri Teroris Bongkar Kelakuan Suami, Munir Sebut Bodoh, Kisah Yesaya Pariadji

Berita 5 Populer Kemarin di portal tribunmanado.co.id, hari Rabu (31/03/2021), dirangkum kembali.

Penulis: Alexander Pattyranie | Editor: Alexander Pattyranie
TRIBUNMANADO.CO.ID/ALEXANDER PATTYRANIE
Kolase foto berita 5 Populer Kemarin, Istri Teroris Bongkar Kelakuan Suami, Munir Sebut Bodoh, Kisah Yesaya Pariadji 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Berita 5 Populer Kemarin di portal tribunmanado.co.id, hari Rabu (31/03/2021), dirangkum kembali.

Mungkin saja ada yang Anda lewatkan?

TONTON JUGA :

Mulai dari Istri Teroris Bongkar Kelakuan Suami, Munir Sebut Bodoh, hingga Kisah Yesaya Pariadji.

Berikut 5 Populer Kemarin :

1. Istri ZA Terduga Teroris Bongkar Kelakuan Suami di Rumah, N : Nyesek Hati Ini

Aksi terorisme belakangan terjadi di beberapa daerah di Indonesia.

Mulai dari aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, penangkapan terduga teroris di Jakarta Timur, dan paling terbaru penembakan di mabes Polri.

Namun siapa sangka, ternyata gerakan teroris tak sepenuhnya mendapat dukungan dari keluarga sekalipun.

Istri terduga teroris berinisial ZA (37), N tampak pilu.

Sambil mengelus dada, N terkejut kala mengetahui sang suami, ZA diamankan Densus 88 terkait dugaan terorisme.

teroris di Kampung Limbangan, Desa Cibodas, Kecamatan Bojonggenteng, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Senin (29/3/2021) sore." width="700" height="393" loading="lazy" />

Densus 88 dan Jajaran Kepolisian Polres Sukabumi mengepung rumah diduga teroris di Kampung Limbangan, Desa Cibodas, Kecamatan Bojonggenteng, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Senin (29/3/2021) sore. (Tribun Jabar)

Dalam cuplikan wawancara tv one, N pun mencurahkan isi hatinya terkait sosok sang suami.

N dengan tegas mengaku tak percaya bahwa sang suami, ZA adalah terduga teroris.

Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, polisi geledah Bengkel Sinergy Motor,

Baca selengkapnya >>>

2. Ingat Abu Rimba, Pelatih Teroris JI? Kini Singgung Pelaku Bom Makassar: 'Bodoh Mati di Tangan Musuh'

Masih ingat mantan teroris kelompok Jamaah Islamiyah (JI), Munir alias Abu Rimba?

Mantan anggota kombatan yang menjadi salah satu tokoh pelatihan teroris JI itu muncul setelah lama tak disorot.

Kabar terbarunya, Abu Rimba menyoroti aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar.

Abu Rimba alias Munir menyoroti aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar." />

(Foto: Mantan Teroris JI Abu Rimba alias Munir menyoroti aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar./Antara Foto)

Abu Rimba alias Munir mengatakan hanya orang bodoh yang bilang bom bunuh diri itu mati syahid.

"Pemahaman yang ditanamkan kepada saya dulu bahwa kita melawan musuh, kita ingin mati di tangan musuh, kalau mati di tangan musuh katanya syahid.

Itu dulu, sekarang bom Makassar, kita gak ada musuh, pasang bom di badan, mati, apakah itu syahid?

Hanya orang bodoh yang bilang itu syahid," kata Abu Rimba dalam keterangan tertulis yang dikutip di Jakarta, Rabu (31/3/2021) pewartaan Suara.com.

Pernyataan Abu ini sembari menanggapi sepasang suami istri melakukan aksi bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3/2021) pagi.

Baca selengkapnya >>>>

3. Ingat Abdullah Hehamahua? Mantan Penasehat KPK, Kini Sebut Bom di Makassar Pengalihan Perhatian

Masih ingat dengan Abdullah Hehamahua? Dia adalah penasehat KPK dari tahun 2005-2013.

Baru-baru ini dia menanggapi soal Atribut FPI yang ditemukan di salah satu rumah terduga teroris di Jakarta dan Bekasi.

Abdullah Hehamahua, menilai bahwa itu hanyalah sebuah operasi intelijen.

Hal itu disampaikannya kepada wartawan usai beraudiensi dengan Fraksi PKS DPR, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (30/3/2021).

"Semua itu adalah operasi intelijen," kata Abdullah.

Mantan Penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abdullah Hehamahua
Mantan Penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abdullah Hehamahua (KOMPAS.com/ RYANA ARYADITA UMASUGI)

Abdullah menyebut, temuan atribut FPI di kediaman terduga teroris hanyalah upaya rekayasa untuk mengalihkan perhatian terhadap kematian 6 anggota FPI.

"Itu adalah operasi intelijen untuk mengalihkan perhatian terhadap TP3, mengalihkan perhatian terhadap HRS (Rizieq Shihab), maka ada bom."

"Coba Anda perhatikan bom pagi, siang ditangkap. 6 orang dibunuh (anggota FPI) sudah berapa bulan tidak tahu siapa pembunuhnya. Itu bukti operasi intelijen," ujarnya.

Lantas, siapakah Abdullah Hehamahua ini?

Profil Abdullah Hehamahua

Baca selengkapnya >>>>

4. Kisah Yesaya Pariadji, Gembala Tiberias Indonesia, Lakukan Penyembuhan Ilahi Lewat Minyak Urapan

DR. Yesaya Pariadji adalah Gembala dan pendiri Gereja Tiberias Indonesia

Tiberias merupakan salah satu gereja yang paling cepat pertumbuhan jemaatnya di Indonesia.

Ciri utama pelayannya adalah penyembuhan Ilahi melalui minyak urapan dan perjamuan kudus.

Pendirinya Pendeta Pariadji  disebut orang yang paling berjasa dalam perkembangan GTI.

Mulanya ia adalah seorang pebisnis yang sukses yang menduduki posisi penting di sebuah bank ternama.

Selain itu Pariadji juga pernah mendapatkan kesempatan bagus bekerja di Istana.

Ia rela kehilangan aset berharganya untuk membangun Tiberias secara mandiri yang sampai saat ini telah memiliki banyak jemaat yang tersebar di seluruh nusantara.

Pendeta Yesaya Pariadji
Pendeta Yesaya Pariadji (istimewa)

Pariadji mengaku bertemu langsung dengan Tuhan Yesus di IstanaNya. Kala itu Ia diperintahkan untuk membaca Alkitab namun ditolak.

Baru pada tahun 1985, ketika mengalami sakit dan lumpuh, Ia mulai membaca Alkitab dan mempelajarinya.

Mukjizat itu datang dan seketika penyakit yang dideritanya langsung sembuh.

Baca selengkapnya >>>>

5. Kisah Mantan Polisi yang Pernah Jadi Teroris, Terkencing Hingga BAB saat Ditangkap Densus 88

Paham radikal teroris ternyata pernah merasuk Sofyan Tsauri mantan polisi.

Sofyan sempat bertugas di Polres Depok setelah lulus sekolah Bintara Polri di Sekolah Polisi Negara (SPN) Lido, Jawa Barat tahun 1998 silam.

Ketika bertugas di Polres Depok, Sofyan Tsauri sempat dikirim ke Biureun, Aceh tahun 2002.

Sejak saat itulah Sofyan Tsauri terpapar radikalisme, dan menjadi pentolan teroris yang cukup dicari-cari.

Saat tragedi ledakan bom Gereja Katedral Makassar pecah, Sofyan Tsauri kembali membagikan cerita bagaimana saat dirinya ditangkap Densus 88 Antiteror Mabes Polri, di Pangkalan 9, Jalan Raya Narogong, Cileungsi Bogor, 6 Maret 2010 silam.

Kisahnya ini pun ditulis di akun Facebook pribadinya. 

"6 Maret 2010 Malam pertama Bersama Densus 88," demikian judul tulisannya, seperti dilansir Tribun-timur.com.

Tulisnnya terdiri atas tiga bagian.

Bagian satu, Sofyan Tsauri menuliskan tentang hal yang dilakukannya saat lolos dari pengepungan Densus 88 dan Brimob Polda Aceh.

Sofyan Tsauri adalah lulusan sekolah Bintara Polri di Sekolah Polisi Negara (SPN) Lido, Jawa Barat 1998. Tahun 2002, dia tugas di Biureun, Aceh dan terpapar paham radikal.
Sofyan Tsauri adalah lulusan sekolah Bintara Polri di Sekolah Polisi Negara (SPN) Lido, Jawa Barat 1998. Tahun 2002, dia tugas di Biureun, Aceh dan terpapar paham radikal. (HO)

Pada bagian itu pula ia menuliskan ringkas bahwa dirinya ditangkap pada 6 Maret 2010.

Baca selengkapnya >>>>

(Tribunmanado.co.id/Alp/*)

BERITA PILIHAN EDITOR :

Baca juga: Kubu Moeldoko Ditolak Pemerintah, DPC Demokrat Solo Sebut KLB Ilegal: Kami Bersujud Syukur

Baca juga: Kecelakaan Maut Pukul 15.00 WIB, Seorang Pria Tewas Tergilas Truk, Teman Wanitanya Teriak Histeris

Baca juga: Pelakor Rebut Suami Sahabat, Si Pria Ternyata Bos Bank Syariah Ternama, Ibu Dipisahkan dari 4 Anak

TONTON JUGA :

Berita 5 Populer lainnya

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved