Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kuliner

Mengintip Desa Biapong Maumbi, Sehari Bisa Jual Ribuan Biapong, Diminati hingga Jerman

Desa Maumbi berada di perbatasan dengan kota Manado. Berjarak sekira 12 kilometer dari zero point Kota Manado.

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Rizali Posumah
tribunmanado.co.id/Arthur Rompis
Kios 17, salah satu kios biapong yang beken di Maumbi, Kota Manado, Sulawesi Utara. Kios ini punya banyak pelanggan. Dari Manado, Bolmong, Nusa Utara, Jakarta hingga Jerman dan Belanda. 

Bagian luarnya yang berwarna putih terasa renyah. Kacangnya ditumbuk halus  Rasanya manis.

"Kami sangat memperhatikan masalah kebersihan," katanya. 

Sebelum pendemi, sebut dia, kios itu sangat laku. 

Banyak warga yang menjadikan biapong itu sebagai oleh oleh.

"Mereka bawa ke Jakarta dan luar negeri," katanya.

Saat booming turis cina beberapa tahun lalu, banyak yang berkunjung ke sana. Turis cina sangat lahap makan biapong. 

Biapong terbukti menopang ekonomi keluarga. Jane sendiri ikut caleg dan menang. Ia kini anggota Dewan dari Kabupaten Minahasa. 

Dikatakan Jane, nama 17 punya arti.

"Saya dan tiga anak saya lahir tanggal 17," ujarnya. 

Di era KEK Likupang, ia menilai, objek wisata kuliner di Maumbi dapat jadi penopang. 

Sebelum ke KEK, turis dapat diarahkan ke Maumbi. (art) 

Katedral Hari Tersuci Maria Manado Persiapan Gelar Ibadah Kamis Putih, Perketat Pengamanan 

15 Ormas Ikuti Sosialisasi Pembinaan dan Pemberdayaan di Kesbangpol Bolsel

Chord Gitar Blue Jeans - Gangga - Chord & Lirik Sometimes i wish That i could still call you mine

Berita tentang KEK Likupang.

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved