Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tribun Travel

Gereja Sion Tomohon Tempat SMSI GMIM Pertama, Saksi Bisu Soekarno Berpidato di Tanah Minahasa

Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) Sion Tomohon, Provinsi Sulawesi Utara sarat akan nilai historis

Penulis: Hesly Marentek | Editor: David_Kusuma
Tribun Manado / Hesly Marentek
Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) Sion Tomohon 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) Sion Tomohon, Provinsi Sulawesi Utara sarat akan nilai historis.

Gedung Gereja yang terletak di Pusat Kota Tomohon atau tepatnya di samping Menara Alfa Omega

ini menjadi saksi sejarah penting perkembangan bangsa hingga penyebaran Injil di Minahasa.

Bangunan Gedung Gereja Sion tampak masih sama seperti saat ditahbiskan pada tahun 1930 atau usai direnovasi sejak tahun 1929 mengganti Gereja Tua yang dibangun tahun 1848.

Baca juga: Rencana Pemberlakukan Pembelajaran Tatap Muka Dapat Respons Positif dari Tenaga Pendidikan

Baca juga: Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Minahasa Selatan Kirim Surat Peringatan ke Perusahaan Ini

Baca juga: Sukses Amankan SMSI, Kapolres Minahasa Apresiasi Sinode GMIM dan Jajaran

Sementara saat memasuki bagian dalam Gedung Gereja tampak nuansa ciri Hindia Belanda masih sangat kental.

Interior ruangan, mulai dari bangku jendela, dan lampu antik masih berada seperti posisi dulu.

Bahkan turut tampak Mimbar berwarna hitam terbuat dari kayu yang masih kokoh.

Mimbar ini menjadi jejak sejarah, di mana hampir 64 tahun silam atau tepat 30 September 1957,

Presiden Pertama RI Soekarno berpidato saat HUT GMIM Bersinode ke 23.

Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) Sion Tomohon
Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) Sion Tomohon (Tribun Manado / Hesly Marentek)

Saat itu Indonesia tengah dalam masa pergolakan, sehingga salah satu misi Sang Proklamator datang

yaitu membujuk kembali hati rakyat Minahasa yang  bergabung dalam Pejuangan Rakyat Semesta (Permesta) agar kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi.

Soekarno yang dikenal sebagai singa panggung menyempatkan waktu untuk berpidato di atas Mimbar Gereja Sion Tomohon dengan di dampingi Ketua Sinode GMIM AZR Wenas.

Baca juga: Dikira Renovasi Rumah, Ternyata Sementara Mencuri, Tukang Yang Dibayar Tak Tahu Kalau Itu Mencuri

Baca juga: Kronologi 2 Kapal Ikan di Bitung Terbakar, ABK Sempat Hidupkan Kompor Lalu Ditinggal Mandi

Baca juga: BREAKING NEWS: Dua Kapal Ikan di Bitung Terbakar, ABK Kapal Ikan Lompat ke Air

"Mimbar ini masih seperti dulu, persis sama saat Presiden Soekarno datang dan berpidato," kata Salah satu Penjaga Gedung Gereja Sion Tomohon Christy Mangantare (29).

Benda lain yang menjadi jejak sejarah yakni lonceng yang berada di atas Balkon.

Lonceng ini menjadi bukti adanya kegiatan gereja indi Sion Tomohon

atau Jemaat Tomohon sejak 1878 silam dan masih digunakan sampai saat ini.

Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) Sion Tomohon
Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) Sion Tomohon (Hesly marentek)

Ini tak lepas dari tulisan Djamaat Tomohon 1878.

Dari berbagai sumber lonceng ini diberikan untuk Jemaat Tomohon dari Netherland Zendeling Genootschap (NZG).

Lonceng ini pun menjadi pertanda adanya ibadah maupun kegiatan gereja saat Sidang Majelis Sinode GMIM yang pertama pada 30 September 1934.

Adapun saat ini, selain digunakan sebagai tempat Ibadah Jemaat yang terdiri dari 7 Kolom,

di GMIM Sion Tomohon sering digunakan sebagai tempat Ibadah dari Pemerintah ataupun masyarakat umum.

Baca juga: Punya Jenggot sejak Usia 15 Tahun, Gadis Ini Tak Berhenti Mencari Pasangan yang Mencintai Jenggotnya

Baca juga: Potret Bayi Kembar Siam Dempet Kepala Yuliana dan Yuliani, Kini Jadi Doktor dan Dokter Cantik

Baca juga: 2 Tersangka Teroris Bom Makassar Baiat ke JAD di Markas FPI Hingga 3 Wanita Jadi Motivator Jihad

Sementara untuk kapasitas bisa menampung hampir 200 orang,

namun karena adanya pembatasan saat pandemi daya tampung Gereja yang beralamat Kelurahan Paslaten 1, Lingkungan 1, Kecamatan Tomohon tinggal kurang lebih 100.

Sejarah Singkat

Menurut Tulisan Budayawan Kota Tomohon Judie Turambi, Gedung Gereja Sion ini saat diresmikan 23 Februari 1930 oleh Gubernur Jenderal de Jonge.

Saat itu belum dinamakan Sion melainkan sebutannya de Protestansche Kerk (Gereja Protestan) yang oleh orang-orang Tomohon menyebutnya Gereja Basar.

Baca juga: Potret Bayi Kembar Siam Dempet Kepala Yuliana dan Yuliani, Kini Jadi Doktor dan Dokter Cantik

Baca juga: Jaga Kondisi Tetap Kodusif, Polda Sulut Perketat Pengamanan Tempat Ibadah

Gereja yang diarsiteki ahli bangunan'Exaverius I. Wajong asal Talete dibangun dengan berkonstruksi beton

dan besi/baja ini didirikan mengganti Gereja Tua yang dibangun tahun 1848 oleh Ds Wilken dan masyarakat Tomohon.

Lalu diduga sekira tahun 1956-1957 Ds AZR Wenas yang menamankan Gereja "Sion" nama yang dipakai sampai sekarang.

sedari awal ketika masih Gereja Tua lalu de Protestanche Kerk /Gereja Basar hingga memasuki era tahun 1950-an,

 Gereja yang disebut Gereja Sion, menjadi induk dari jemaat yang tersebar di 6 wilayah yakni; Paslaten, Talete, Kamasi, Kolongan, Matani dan Walian.

Baca juga: Vaksinasi AstraZeneca Aman, Pemprov Sulut Lanjutkan Penyuntikan di Manado dan Bitung

Baca juga: Punya Jenggot sejak Usia 15 Tahun, Gadis Ini Tak Berhenti Mencari Pasangan yang Mencintai Jenggotnya

Karena perkembangan jemaat dan pelayanannya yang semakin besar,

ke 6 negeri akhirnya memiliki gereja secara sendiri (sebelum mendirikan gereja mereka membangun Kanisa).

Perjalanan sejarahnya jelas sejak 1839 ketika Ds. Johan Adam Mattern membaptis pertama kalinya 6 orang pribumi di antaranya Alexander Wajong.

Pembaptisan pertama ini lalu dikenal sebutan 'Djoema'at Moela Moela' atau Jemaat Pertama dan masyur orang sebut Djoema'at Tomohon.

Dalam perkembangannya kemudian bermetaformosa menjadi jemaat fungsional/kategorial Sion dan kini Jemaat GMIM Sion. (hem)

Baca juga: Wujudkan Pemerintahan Good Governance, Kapolda Sulut Minta Jajaran Proaktif Pengawasan Eksternal

Baca juga: BREAKING NEWS: Vaksin AstraZeneca Lanjut di Sulut, Obat Panas Disediakan di Lokasi Vaksinasi

YOUTUBE TRIBUN MANADO:

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved