Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Sulut

Save Yaki Gandeng Pemburu Satwa Liar Ikut Kampanye Lestarikan Macaca Nigra, Monyet Endemik Sulut

Yayasan Selamatkan Yaki (Save Yaki) menggandeng banyak pihak dalam kampanye menyelamatkan satwa endemik Sulut

Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: David_Kusuma
Istimewa
Selamatkan Yaki menggandeng pemburu satwa liar dalam kampanye menyelamatkan satwa endemik Sulut 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Yayasan Selamatkan Yaki (Save Yaki) menggandeng banyak pihak dalam kampanye menyelamatkan satwa endemik Sulut, monyet hitam pantat merah (Macaca nigra)

Salah satu kelompok yang dirangkul Selamatkan Yaki ialah para pemburu satwa liar.

Save Yaki melibatkan mereka dalam rangkaian Role Model Roadshow.

Selamatkan Yaki melakukan eduasi berantai di sejumlah daerah di Minahasa dan Bolmong.

Baca juga: Golkar Pasang Badan Bela James Arthur Kojongian, Kursi Wakil Ketua DPRD Masih Milik Ipar CEP

Baca juga: Pemecatan James Arthur Kojongian Bisa Berlanjut di Pengadilan, Golkar Tunggu Keputusan Mendagri

Baca juga: Atta Halilintar Jawab Hianaan Khalayak, Akhirnya Foto Tanpa Headband, Aurel: Oh My God

"Kami mengedukasi, mengajak pemburu satwa liar yang sudah sadar untuk menularkan semangat yang sama bagi pemburu lainnya," ujar Yunita Siwi dari Selamatkan Yaki, Sabtu (27/03/2021).

Edukasi itu menyasar 19 kelurahan dan desa di Minut, Minsel dan Bolmong.

Lebih lanjut, Siwi mengatakan, Role Model Roadshow itu merupakan tindak lanjut lokakarya Mitigasi Perdagangan Satwa Liar di Sulut

yang dibahas Save Yaki dan Dinas Kehutanan Sulut, Polda Sulut beberapa waktu lalu.

Selamatkan Yaki menggandeng pemburu satwa liar dalam kampanye menyelamatkan satwa endemik Sulut, monyet hitam (Macaca nigra). 
Selamatkan Yaki menggandeng pemburu satwa liar dalam kampanye menyelamatkan satwa endemik Sulut, monyet hitam (Macaca nigra).  (Istimewa)

"Para pemburu satwa liar yang telah sadar berbagi cerita bahwa tidak selamanya berburu satwa menjadi satu-satunya mata pencaharian," katanya.

Kegiatan tersebut mendapat respon sangat baik dari para hukum tua, lurah, pemburu dan warga yang hadir.

Hukum Tua Desa Keroit, Liske Kolantung  mengatakan, masyarakat membutuhkan sosialisasi seputar satwa liar yang menjelaskan mana yang  terancam dan mana yang harus dilindungi.

Baca juga: Atta Halilintar Jawab Hianaan Khalayak, Akhirnya Foto Tanpa Headband, Aurel: Oh My God

Baca juga: SOSOK Dito Sitompul, Adik Bams yang Jarang Terlihat, Ikut Jejak Hotma Sitompul jadi Pengacara

Baca juga: Anda Tahu Terusan Suez? Jalur Laut yang Tersibuk di Dunia, Tempat Lahir Patung Liberty

Bahkan dirinya meminta kalau kegiatan serupa bisa kembali diadakan di desa mereka.

Sementara Nikodemus Oleh, Hukum Tua Kinunang Minahasa Utara bahkan berharap jika ke depan

ada pemberian materi khusus yang bisa menambah wawasan masyarakat tentang  satwa dan bagaimana menjadi tour quide di Kawasan hutan sekitar desa.

Mengingat daerah mereka akan menjadi bagian dari Kawasan Ekonomi Khusus  ( KEK) Pariwisata Likupang.

Baca juga: Manfaat Biji Rambutan, Ternyata Efektif Menyembuhkan Penderita Kencing Manis

Baca juga: Pabrik Uang Ammar Zoni Terungkap, Suami Irish Bella Santai Meski Lama Tak Ada Tawaran Syuting

Baca juga: Bacaan Alkitab Sabtu 27 Maret 2021, Matius 26:75b : Tangisan Pertobatan Petrus

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved