Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Bacaan Alkitab

Bacaan Alkitab Sabtu 27 Maret 2021, Matius 26:75b : Tangisan Pertobatan Petrus

Dia merasa bersalah dan berdosa telah mengabaikan nasihat Yesus dan menyangkalnya sampai 3 kali.

Editor: Aldi Ponge
internet
Ilustrasi renungan 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kata pepatah, "sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tak ada gunanya".  

"Apa boleh buat, nasi sudah jadi bubur."

Itulah yang dirasakan oleh Petrus, ketika mendengar ayam berkokok.  

Dia teringat semua kata-kata Yesus kepada dia dan teman-temannya. Dia sangat menyesal dan sangat sedih. Penyesalan Petrus terekspresi dengan menangis tersedu-sedu dalam kesedihannya yang dalam.

Dia merasa bersalah dan berdosa telah mengabaikan nasihat Yesus dan menyangkalnya sampai 3 kali.

Petruspun pun keluar dari halaman Istana Imam Kayafas sambil menangis dengan sedihnya.

Demikian Firman Tuhan hari ini.
"Sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali." Lalu ia pergi ke luar dan menangis dengan sedihnya. (ay 75b)

Tapi, penyesalan tanpa tindakan, hanya akan membuat kita semakin jatuh dan hancur oleh penyesalan. Menyesal, bukan berarti menyerah.

Pepatah, "apa boleh buat," dirubah Petrus menjadi, "buat apa boleh."

Sedangkan "nasi yang sudah jadi bubur," tinggal ditambah ayam sehingga jadi "bubur ayam" atau ditambah bumbu tertentu dan telur sehingga jadi "bubur istimewa" yang lebih lezat dan enak sehingga bisa dinikmati sendiri ataupun dijual.

Renungan Harian Kristen: Rela Menderita 'Orang Kristen Sejati, Pasti Melewati Penderitaan'
Renungan Harian Kristen: Rela Menderita 'Orang Kristen Sejati, Pasti Melewati Penderitaan' (Istimewa)

Jadi, sesungguhnya tangisan Petrus adalah tangisan pertobatan. Tangisan petrus, telah dia ubah menjadi nyala api yang membara dalam hidupnya untuk bangkit dan memperbaiki diri.

Dia bertekad menjadi hamba Kristus yang lebih rendah hati, setia dan taat kepada-Nya, apapun risiko yang akhirnya harus dia tanggung.

Petrus menyesal bukan beerarti menyerah. Petrus keluar, bukan untuk meninggalkan Kristus.

Dia menangis bukan mengabaikan apalagi menyangkal Yesus lagi. Dia sedih, bukan larut dalam penyesalan dan jadi masa bodoh.

Tapi, dia keluar dari kebodohan dan keteledorannya yang tidak mendengar Yesus. Dia menangis dengan tekad akan melakukan semua perintah Tuhan,

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved