Bacaan Alkitab
Bacaan Alkitab Jumat 26 Maret 2021, Matius 26:75 : Ayam Berkokok
Gallicantu berasal dari bahasa Yunani artinya "kokok ayam," yang dibangun pada zaman Bizantium sekitar tahun 457 M.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Ayam, sudah menjadi "bagian" dalam sejarah dan kehidupan gereja atau umat Kristiani. Terutama berkaitan dengan kokoknya.
Ya, ayam berkokoklah yang telah menegur dan mengingatkan Petrus dari segala dosanya. Ayam berkokoklah yang membuat Petrus sadar dan mengubah haluan hidupannya.
Hal ini jugalah yang memengaruhi dan mengawali peradaban gereja mula-mula.
Sebagai tanda atau bukti pentingnya ayam berkok dalam sejarah gereja, Istana Imam Besar Kayafas dirubah menjadi Gereja Ayam Berkokok yakni Gereja St. Peter Gallicantu.
Gallicantu berasal dari bahasa Yunani artinya "kokok ayam," yang dibangun pada zaman Bizantium sekitar tahun 457 M.
Di situlah lokasi peristiwa terjadinya penyangkalan Petrus kepada Gurunya, Yesus, sampai 3 kali. Maka berkokoklah ayam usai Petrus 3 kali menyangkal Rabinya.
Saat itu juga Petrus teringat apa yang Yesus katakan padanya dan kepada murid-murid yang lain.
Demikian Firman Tuhan hari ini.
Maka teringatlah Petrus akan apa yang dikatakan Yesus kepadanya: "Sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali." (ayat 75a)

Selain Gereja Gallicantu di Hollyland, muncul banyak (gedung) gereja "Ayam Berkokok" atau setidaknya ada gambar/patung ayam di menaranya.
Inilah yang kemudian orang menyebutnya sebagai "Gereja Ayam." Termasuk di Kota Manado, ada GMIM Sion Manado dengan lambang ayam dan sering disebut sebagai "Gereja Ayam."
Semuanya bermula dari penyangkalan Petrus. Ayam berkokok adalah peringatan, bagi Petrus bahwa apa yang Tuhan Yesus katakan adalah benar.
Ayam berkokok adalah tanda dan peringatan bagi Petrus bahwa dia telah berdosa. Ayam berkokok telah membuat Petrus sadar dan menjadi pribadi yang bertobat.
Sebab saat ayam berkokok itulah Petrus merendahkan diri di hadapan Tuhan, dia merenungkan dan menyadari dosanya.
Ayam berkokok telah mengubah haluan hidup Petrus dalam pertobatan yang sungguh. Dan dari situlah dia membangun tekad dengan hidup baru sebagai pengikut Kristus sejati.
Sahabat Kristus, kita telah belajar dan menjadi tahu tentang kisah Petrus. Kita memang telah jatuh dalam dosa, yang membuat kita tidak layak di hadapan Tuhan.