Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Freddy Budiman

Cerita Freddy Budiman, Gembong Narkoba yang Dieksekuti Mati, Permintaan Terakhir Tidur sama Anaknya

Hingga akhirnya, Freddy dieksekusi dan Fikri menerima baju ayahnya yang dipakai pada saat terakhir.

Editor: Frandi Piring
ANTARA FOTO/IDHAD ZAKARIA
Freddy Budiman, gembong narkoba yang dieksekusi mati tahun 2016. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Sepenggal cerita dari Freddy Budiman, Gembong Narkoba yang dieksekuti mati pada tahun 2016 lalu.

Momen detik-detik sebelum ajal menjemput, Freddy Budiman membuat permintaan.

Permintaan Freddy Budiman itu masih terus diingat sang anak, Fikri Budiman.

Fikri Budiman mengisahkan momen terakhir sang ayah. Cerita ini sebelumnya tak terungkap dan tak diketahui banyak orang.

Freddy Budiman, gembong narkoba yang dieksekusi mati tahun 2016.

(Foto: Freddy Budiman, gembong narkoba yang dieksekusi mati tahun 2016. (KOMPAS.com/ANDRI DONNAL PUTERA)

Termasuk permintaan Freddy (Napi yang akan dihukum mati boleh mengajukan 3 permintaan) untuk semalam saja tidur bersama Fikri.

Hingga akhirnya, Freddy dieksekusi dan Fikri menerima baju ayahnya yang dipakai pada saat terakhir.

Nama Freddy Budiman memang tak asing bagi masyarakat Indonesia.

Freddy Budiman dikenal sebagai seorang gembong narkoba yang dieksekusi mati di LP Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, pada 29 Juli 2016.

Freddy berulang kali terjerat kasus pengedaran narkoba.

Freddy bahkan dikenal sebagai salah satu bandar narkoba besar di Indonesia dengan jaringan kelas internasional.

Dia divonis mati oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Barat karena mengimpor 1.412.476 butir ekstasi dari China pada Mei 2012.

Freddy juga sempat ditangkap tahun 2009, karena memiliki 500 gram sabu.

Saat itu, dia divonis 3 tahun dan 4 bulan.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved