Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Freddy Budiman

Cerita Freddy Budiman, Gembong Narkoba yang Dieksekuti Mati, Permintaan Terakhir Tidur sama Anaknya

Hingga akhirnya, Freddy dieksekusi dan Fikri menerima baju ayahnya yang dipakai pada saat terakhir.

Editor: Frandi Piring
ANTARA FOTO/IDHAD ZAKARIA
Freddy Budiman, gembong narkoba yang dieksekusi mati tahun 2016. 

"Shalat isya dipimpin sama dia (Freddy), sehabis shalat dia mimpin doa, apa yang menjadi keinginan dia. Setelah shalat, aku peluk papa dan nangis," lanjut Fikri.

Freddy pun menyampaikan pesan terakhirnya sebagai seorang ayah kepada Fikri.

Dia berpesan kepada Fikri untuk menjaga adik-adiknya dan terus berjuang untuk menjadi orang yang sukses.

"Papa pegang pipi aku dua-duanya, papa bilang, "Papa pergi ya, tolong jaga adik-adiknya.

Kamu bisa jadi orang yang sukses, karena papa tahu kamu orang yang kuat.

Ingat pesan papa, setelah keluar dari sini, enggak ada kesedihan lagi"," ujar Fikri.

Freddy kemudian dieksekusi mati pada 29 Juli 2016 sekitar pukul 20.00 WIB.

Dia berpesan untuk memberikan pakaian yang dikenakannya saat eksekusi mati kepada Fikri.

Dia kemudian dimakamkan di Surabaya, Jawa Timur.

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kesaksian Anak Freddy Budiman Jelang Eksekusi Mati Sang Ayah, Minta Shalat Isya Berjemaah hingga Tidak Boleh Menangis

https://jateng.tribunnews.com/2021/03/23/sehari-sebelum-dieksekusi-freddy-budiman-mohon-ke-petugas-tidur-sekamar-dengan-fikri-putranya?page=all

Berita Terkait Freddy Budiman

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved