Bacaan Alkitab
Bacaan Alkitab Senin 22 Maret 2021, Matius 26:70 : Jangan Menyangkal Yesus
Disaksikan orang banyak yang sudah terprovokasi memusuhi Yesus di halaman Imam Besar Kayafas
TRIBUNMANADO.CO.ID - Ketika ditanya dan dikenali oleh seorang hamba perempuan sebagai pengikut Yesus, Petrus sontak membantah. Dia menyangkali pertanyaan yang adalah pernyataan si perempuan itu.
Kepribadian dan sosok Petrus yang kontroversial, tentu menonjol di antara para murid Yesus.
Maka tak mengherankan orang-orang gampang mengenali dia sebagai murid Yesus. Dia seakan lupa apa yang telah dikatakan Yesus padanya.
Disaksikan orang banyak yang sudah terprovokasi memusuhi Yesus di halaman Imam Besar Kayafas, dia menyangkal pernyataan perempuan itu dengan tegas sembari menyatakan bahwa dia tidak mengerti apa yang dikatakan perempuan itu.
Demikian firman Tuhan hari ini.
Tetapi ia menyangkalnya di depan semua orang, katanya: "Aku tidak tahu, apa yang engkau maksud." (ayat 70)

Ketika membaca ayat ini, banyak umat Tuhan di zaman now serta merta menghakimi dan menyerang Petrus. Penyangkalan Petrus dianggap sebagai pengingkaran terhadap panggilan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat dunia.
Kita merasa diri lebih benar dari Petrus. Apalagi kalau mengungkit beberapa prilaku Petrus yang agak tempramental dan kontroversial. Maka Petrus kita hakimi dan salahkan.
Sahabat Kristus, coba kita introspeksi diri, merenung dan melihat diri kita sendiri.
Apa yang telah kita lakukan di hadapan Tuhan, dalam tugas kerja, pelayanan, pergaulan, dan di mana saja kita pergi dan berada.
Benarkah kita tidak pernah menyangkal Yesus?
Apakah hidup kita lebih baik dari Petrus?
Apa ia kita tidak pernah mengingkari pelayanan kita di hadapan Tuhan?
Benarkah kita hidup tanpa dosa? Sudah sebegitu sempurnakah pelayanan kita di hadapan Tuhan? Tentu tidak!
Sekali lagi, marilah kita memeriksa kehidupan kita dalam kejujuran dan ketulusan serta penuh keterbukaan di hadapan Tuhan yang mahatahu akan segala kedalaman hati dan pikiran kita.
Tak ada satupun yang tersembunyi di hadapan Tuhan Yesus.
Bukankah ketika kita tidak mengakui dosa dan pelanggaran kita kepada Tuhan, itu sudah berarti penyangkalan karena kita tidak jujur kepada-Nya?
Seperti kisah Petrus, orang yang merasa diri benar, itu sama artinya dengan menyangkali Tuhan.
Mengapa? Karena Tuhan Yesus telah mengatakan bahwa semua orang telah jatuh ke dalam dosa.
Semua perbuatan dosa yang kita lakukan, sesungguhnya adalah perlawanan dan penyangkalan kita kepada Tuhan, karena kita telah diajarkan untuk hidup kudus dan berkenan kepada Allah, tapi kita melawan-Nya.
Karena itu jadilah seperti Petrus. Yakni bahwa setelah dia menyadari dosa dan penyangkalannya kepada Tuhan Yesus, diapun menyesalinya dan bertobat dengan sungguh-sungguh.
Hidupnya berubah 180 derajat, dia melayani Tuhan, dan dipakai Tuhan Yesus secara dahsyat dan luar biasa. Demikian kita sebagai keluarga Kristen, hendaklah kita bertobat dan jangan menyangkali Tuhan lagi dalam bentuk apapun juga dan sekecil apapun itu.
Hiduplah sebagai anak terang dalam penyangkalan diri atau pertobatan penuh di hadapan Tuhan dengan tidak membuat dosa baru lagi atau mengulangi dosa lama.
Tapi bertobatlah dan berbaliklah pada Bapa di sorga. Sebab Dia sangat mengasihi Anda dan kita sekalian, sekarang dan sampai selamanya. Amin
Doa: Tuhan Yesus, kuatkan kami agar tidak menyangkal-Mu tapi selalu teguh dan kokoh melakukan perintah-perintah-Mu. Amin