Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Masih Ingat Daeng Koro, Mantan Kopassus TNI yang Jadi Teroris? Bunuh Polisi Hingga Gerakan MIT Poso

Nama Daeng Koro kemudian menjadi sorotan lagi karena dia merupakan contoh pecatan TNI yang malah bergabung menjadi teroris

Editor: Finneke Wolajan
Foto: Antara/Basri Marzuki
Sabar Subagio alias Daeng Koro mantan Kopassus TNI AD yang jadi teroris 

Keempat, Daeng Koro dan rekan-rekannya juga sempat terlibat kontak senjata dengan personel Brimob di Gunung Gayatri, Desa Maranda, Poso pada pertengahan 2012 silam.

5. Tembak masyarakat

Kelima, Daeng Koro diduga terlibat dalam aksi penembakan kepada masyarakat biasa di Dusun Tamanjeka, Desa Masani, Kecamatan Poso Pesisir pada Juni 2014. Beruntung, tidak ada korban meninggal dunia.

6. Otak kejahatan KKB Poso

Rikwanto melanjutkan, Daeng Koro adalah otak kejahatan Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB di Poso atau MIT Poso.

Ia merupakan ahli strategi KKB Poso yang bernama Mujahidin Indonesia Timur (MIT) atau MIT Poso.

Kelompok ini adalah saudara MIB (Mujahidin Indonesia Barat) yang diketuai Abubakar Ba'asyir.

"Daeng Koro mempertemukan MIT dengan kelompok Makassar, sehingga keduanya akhirnya terhubung," ujar Rikwanto.

Pria yang disebut-sebut pecatan Kopassandha tersebut memiliki keahlian berperang di hutan serta keahlian pembuatan bahan peledak.

Dia juga diketahui sebagai penyedia senjata api untuk kelompok radikal yang ingin melancarkan teror.

Peringatan Mantan Danpuspom TNI

Sebelumnya, Mantan Danpuspom TNI Mayjen TNI (Purn) Syamsu Djalal memperingatkan kemungkinan pecatan TNI AD direkrut terois dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC) yang diakses lewat Youtube pada Sabtu (5/9/2020) lalu.

Mayjen TNI (Purn) Syamsu Djalal pun menyarankan kepada Jenderal Andika Perkasa agar mempertimbangkan keputusannya memecat para prajurit TNI yang terlibat penyerangan dan perusakan markas Polsek Ciracas.

Pasalnya, menurut dia, oknum prajurit TNI yang terlibat penyerangan dan perusakan Polsek Ciracas dinilai tidak sepenuhnya bersalah.

Sebab, ia meyakini tidak ada prajurit yang 100 persen bersalah.

Halaman
1234
Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved