Kudeta Myanmar
70 Orang Tewas Bentrok Kudeta Junta Myanmar, Ternyata Ada Taktik Mematikan Militer Bungkam Massa
Telah ada 70 orang korban tewas di Myanmar dalam rangkaian unjuk rasa menentang kudeta militer yang terjadi 1 Februari lalu.
Amnesty memverifikasi lebih dari 50 video dari tindakan keras yang sedang berlangsung dan mengonfirmasi bahwa pasukan keamanan
"tampaknya menerapkan strategi sistematis yang terencana termasuk peningkatan penggunaan kekuatan mematikan".
“Banyak pembunuhan yang didokumentasikan merupakan eksekusi di luar hukum,” kata kelompok hak asasi manusia.
Rekaman itu dengan jelas menunjukkan bahwa pasukan militer Myanmar, yang juga dikenal sebagai Tatmadaw,
"semakin dipersenjatai dengan senjata yang hanya sesuai untuk medan perang, bukan untuk tindakan kepolisian," tambah laporan itu.
Petugas ditangkap dalam video yang sering terlihat terlibat dalam "perilaku sembrono", termasuk penggunaan amunisi aktif secara sembarangan.
Temuan terbaru mendukung laporan Februari dari Amnesty yang menyimpulkan pasukan keamanan mengerahkan senapan mesin
terhadap pengunjuk rasa damai dan menembak kepala seorang wanita selama demonstrasi anti-militer pemerintah.
Pada hari Rabu, petugas polisi yang melarikan diri ke India, mengatakan kepada kantor berita Reuters
bahwa mereka diperintahkan oleh militer untuk memilih demonstran dan untuk "menembak" sampai mereka mati.
(Kontan.co.id)
Tautan:
https://internasional.kontan.co.id/news/pbb-70-orang-tewas-sejak-kudeta-militer-berjalan-di-myanmar