Bacaan Alkitab
Bacaan Alkitab Selasa 9 Maret 2021, Kisah Para Rasul 7:57-58 : Jangan Menolak Firman Tuhan
Dia orang yang setia dan taat kepada Tuhan, yang terkenal baik, hidup dalam iman dan Roh serta penuh kuasa dan karunia Kristus.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Orang benar dan mengikut Yesus, pasti membayar harga. Jika kita hidup benar, setia dan taat kepada Tuhan, maka kita biasanya jadi sasaran kejahatan. Baik untuk menguji iman dan ketaatan kita, tapi juga untuk menaikkan level Kekristenan kita.
Jadi, penderitaan dan pergumulan adalah teman dekat dari orang yang dekat dengan Tuhan. Karena iblis tak pernah senang dengan orang yang dekat dengan Tuhan. Iblis pasti membencinya dan berusaha menghancurkan kita.
Itu juga yang dialami oleh Bapak Gereja, Stefanus dalam perjalanan awal jemaat atau gereja mula-mula.
Dia orang yang setia dan taat kepada Tuhan, yang terkenal baik, hidup dalam iman dan Roh serta penuh kuasa dan karunia Kristus.
Oleh perkenanan Tuhan Yesus, dia juga mengadakan mujizat-mujizat di hadapan orang banyak.

Dia memberitakan Injil dengan benar dan tanpa rasa takut sedikitpun. Inilah yang mengusik dan membuat iri orang-orang Yahudi. Mereka tidak mau mendengarkan kebenaran Injil tentang Tuhan Yesus.
Ketika Stefanus menyampaikan firman Tuhan dalam pengadilan Mahkama Agama, mereka justru berteriak-teriak dan menutup telinga. Kemudian menyerbu dia.
Dia diseret ke luar kota bak teroris, dan menghajar dengan batu. Para saksi dusta yang dihadirkan untuk menyampaikan kesaksian palsu pun meletakkan jubah mereka kepada si pemuda Saulus.
Demikian firman Tuhan hari ini.
Maka berteriak-teriaklah mereka dan sambil menutup telinga serentak menyerbu dia.
Mereka menyeret dia ke luar kota, lalu melemparinya. Dan saksi-saksi meletakkan jubah mereka di depan kaki seorang muda yang bernama Saulus. (ayat 57, 58)
Jika hati sudah keras membatu, akal sehat pun hilang. Imanpun diabaikan dan digadaikan. Apalagi jika sudah menyentuh kepentingan dan keinginan serta ambisi kita.
Firman Tuhan tidak bisa lagi diterima. Bahkan orang yang memberitakan Injil Kristus, dihakimi dan dianiaya, hingga dibunuh seperti yang dirasakan oleh Stefanus.
Pemberitaan Injil memang selalu mengandung risiko. Apakah ditolak, dimusuhi, hingga diadili dan dihukum.
Iblis tak pernah mau Injil diberitakan. Iblis akan melakukan berbagai daya upaya untuk menghambat pemberitaan Injil.
Semua orang yang mengikut Tuhan digoda dan diganggunya. Juga ditawari dengan berbagai kesenangan dunia yang menggiurkan.