ISIS
Sosok Abdullah, Pemimpin ISIS, Sembunyi Saat Trump Presiden, Disebut Pernah Kerja Sama Amerika
Pria dipanggil Haji Abdullah ini ternyata sudah memimpin ISIS selama 2 tahun. Namun, terus bersembunyi selama pemerintahan Donald Trump.
Pemimpin baru ISIS ini lahir di Al Mehalabiya, sekitar 35 kilometer dari Mosul, kota kedua terbesar kedua di Irak.
Berasal dari keluarga terpandang
Investigasi tentang pemimpin ISIS yang dipanggil "Haji Abdullah" itu bermula dengan mengikuti unit kontra-terorisme Irak, yang disebut Bridage Elang.
Mayor Ahmad (bukan nama sebenarnya, untuk menjaga keselamatan), sebagai komandan brigade ditugaskan untuk melacak pemimpin baru ISIS, dengan tugas yang sangat berisiko untuk keamanannya.
"Ayahnya dulu menjadi muazin di salah satu dari dua masjid di sini. Dan ayahnya memiliki dua istri," kata komandan itu.
Keluarga ini memiliki 17 anak dan Abdullah, salah seorang di antaranya, lahir pada 1976.
Warga daerah itu masih mengingat mereka sebagai keluarga yang dihormati.
Namun, Abdullah disebut menjadi radikal karena pengaruh kelompok-kelompok setempat.
"Kawasan ini sangat terpencil. Al-Qaeda berkembang di Irak pada 2003. Pendukungnya cukup banyak," kata Abdul Rahman al Dawla, Wali Kota Al Mehalabiya.
"Sebagian besar pemimpin militer ISIS berasal dari daerah ini, khususnya di dekat Tala'far," tambahnya.
Namun pada 2003, saat pasukan yang dipimpin AS menyerang Irak, Abdullah telah ikut bergabung dengan kelompok teroris yang lebih kecil.
Seperti yang lain, ia meninggalkan kelompok itu dan bergabung dengan operasi yang lebih besar: Al-Qaeda.
Irak terjerumus dalam kekerasan.
Keterlibatan Abdullah dengan kelompok-kelompok ekstrem menjadikannya anggota yang terkenal.
Namun pada 2008, Amerika menahannya di Penjara Bucca.
