Hari Valentine
Sejarah Hari Valentine: Pembantaian Antargeng di Amerika yang Tewaskan 7 Orang
Meski diperingati sebagai hari kasih sayang, Valentine rupanya menyimpan sejarah kelam.
Pada 1925, Torrio ditembak empat kali oleh Bugs Moran dan Hymie Weiss yang terkait dengan seorang gangster yang dibunuh anak buah Torrio.
Torrio lolos dari maut tetapi empat pekan kemudian dia diadili dan dijatuhi hukuman penjara sembilan bulan setelah polisi menggrebek penyulingan minuman keras ilegal miliknya.
Sebulan kemudian, Torrio memanggil Capone ke penjara untuk mengatakan dia memutuskan untuk pensiun dan menyerahkan bisnisnya kepada Capone.
Setelah mengendalikan bisnis Torrio, Capone memindahkan markasnya ke hotel mewah Metropole.

Dia kemudian menjadi tokoh ternama Chicago dan kerajaan kriminalnya dengan cepat berkembang.
Setelah seorang jaksa dibunuh anak buah Capone, kepolisian Chicago mulai secara agresif memerangi operasi bisnis haram Capone tetapi tetap tak bisa menangkapnya.
Keributan di Chicago membuat Capone membeli rumah mewah di Miami sebagai tempatnya "melarikan diri" dari situasi kacau ini.
Saat berada di Florida pada Februari 1929, Capone memberikan lampu hijau pembunuhan Bugs Moran dan rencana pun disusun.
Pada 13 Februari 1929, seorang pembuat minuman keras menelepon Bugs Moran dan menawarkan satu truk penuh wiski berkualitas tinggi dengan harga murah.
Moran memakan umpan itu dan keesokan harinya dia pergi ke lokasi pengiriman tempat dia bertemu sejumlah orang dan membeli wiski tersebut.
Moran datang sedikit terlambat dan saat hampir tiba di lokasi pertemuan dia melihat dua polisi dan dua detektif turun dari sebuah mobil tak bertanda dan menuju ke kediamannya.
Baca juga: Kemenhub Keluarkan Aturan Perjalanan Menggunakan Kapal Laut, Bagaimana Isinya?
Baca juga: Kenaikan Kasus Kematian Akibat Covid-19 di NTB Tertinggi, Petugas Gabungan Arak Keranda Mayat
Mengira nyaris ditangkap polisi, Moran kabur.
Keempat orang itu ternyata adalah para anak buah Al Capone.
Keempat orang itu masuk ke dalam bangunan lokasi pertemuan dengan Moran karena mereka mengira satu dari tujuh orang di dalam gedung adalah sasaran utamanya.
Dengan menggunakan seragam polisi curian dan bersenjata berat, para anak buah Capone datang dan mengejutkan anak buah Moran.