Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Hari Valentine

Sejarah Hari Valentine: Pembantaian Antargeng di Amerika yang Tewaskan 7 Orang

Meski diperingati sebagai hari kasih sayang, Valentine rupanya menyimpan sejarah kelam.

Editor: Isvara Savitri
Wikimedia.org
Al Capone, keturunan Italia yang jadi gangster di New York. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Dibalik Hari Valentine yang diperingati setiap 14 Februari 2021, ada sejarah tragis saat itu.

Pada 14 Februari 1929 di Chicago terjadi pembantaian di markas gangster Bugs Moran yang dilakukan oleh musuhnya, Al Capone.

Empat pria berseragam polisi memasuki markas tersebut, membariskan lima anak buah Moran agar menghadap tembok dan menembak mereka.

Peristiwa itu kemudian disebut Pembantaian Hari Valentine dan menjadi puncak perang antargeng antara Al Capone dan Bugs Moran.

Alphonse "Al" Capone lahir di Brooklyn pada 1899, putra keempat dari sembilan bersaudara anak seorang imigran Italia asal kota Napoli.

Ilustrasi gangster.
Ilustrasi gangster. (Freepik.com)

Dia keluar dari sekolah saat duduk di kelas enam dan bergabung dengan sebuah geng jalanan.

Capone kemudian berhubungan dekat dengan Johhny Torrio, seorang bos kriminal yang beroperasi di Chicago dan New York.

Dalam usia 18 tahun, Capone bekerja di sebuah klub di Coney Island milik pemimpin gangster Frankie Yale.

Saat bekerja di tempat itulah wajah Capone terluka dalam sebuah perkelahian sehingga dia kemudian dijuluki "Scarface".

Pada 1917, kekasih Capone hamil dan mereka menikah.

Setelah memiliki seorang putra, keluarga Capone pindah ke Baltimore dan di kota itu dia bekerja menjadi seorang ahli pembukuan.

Namun, pada 1921, kawan lamanya Johnny Torrio membujuk Capone untuk datang ke Chicago, tempat Torrio membangun sebuah sindikat kriminal yang mendapatkan uang dari menjual minuman keras ilegal.

Gaji Melimpah Karena Ikatan Cinta, Arya Saloka Disarankan Menjadi Anggota DPRD

Baca juga: Kesaksian Istri yang Suaminya Dianiaya Oknum Polisi di Lapas: Wajahnya Tidak Seperti Orang Lagi

Minuman keras saat sejak 1919 merupakan barang haram sesuai dengan amandemen ke-18 Konstitusi Amerika Serikat.

Capone ternyata menunjukkan kebolehannya mengelola bisnis itu dan kemudian Torrio memberinya wewenang mengelola kawasan Cicero, pinggiran kota Chicago.

Tak seperti Torrio yang selalu di belakang layar, Capone amat dikenal karena berjuang keras mengendalikan Cicero dan bahkan pernah diadili karena percobaan pembunuhan yang gagal.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved