Kudeta Militer Myanmar
Seorang Demonstran Perempuan di Myanmar Tertembak di Kepala, Bagaimana Faktanya?
Seorang demonstran perempuan dikabarkan tertembak pihak kepolisian. Bagaimana kisahnya?
Banyak spekulasi dan kemarahan berpusat pada seorang petugas polisi yang tampak dalam gambar sedang memegang senapan.
Foto itu diambil oleh fotografer Reuters saat unjuk rasa.
Foto-foto lain juga menunjukkan bahwa dia bukan satu-satunya petugas bersenjata di protes itu.
Namun, kami tidak dapat memastikan siapa petugas itu, atau apakah dia menembaki pengunjuk rasa.
Namun warganet di media sosial bertekad untuk mengidentifikasinya.
Tak lama setelah penembakan tersebut, muncul dua nama pria, keduanya dituduh warganet sebagai anggota polisi bersenjata dalam foto tersebut.
Foto-foto keluarga dari akun Facebook pribadi diunggah dan dibagikan ribuan kali, poster "buronan" pun dibuat.
Salah satu pria yang disebutkan di media sosial mengatakan dia telah menjadi korban "berita palsu" dan membantah kalau ia terlibat.
Laman Facebook pria yang satu lagi sudah tidak aktif. Satu foto dirinya di Instagram telah menarik ribuan komentar bernada geram.
Martir bagi pengunjuk rasa
Sejak internet mulai kembali pulih setelah sempat dibatasi saat kudeta, para pengunjuk rasa sangat aktif berbagi pesan pro-demokrasi.
Foto dan video penembakan telah dibagikan bersama dengan tagar populer seperti #WhatsHappeningInMyanmar dan #Feb9Coup.
Gambar-gambar yang dibagikan ini telah membuat kelompok HAM internasional khawatir.
• Sejarah Kalender Imlek dan Cara Menentukannya, Mengapa 2021 Disebut Tahun Kerbau Logam?
Baca juga: Mencari Pacar Laki-laki, Seorang Pria Menyamar Sebagai Perempuan Bercadar, Sempat Pikat Calon Polisi
Human Rights Watch mengatakan, saat menganalisis rekaman penembakan, mereka mengamati "tidak ada tindakan Mya Thwe Thwe Khaing dalam video itu yang menunjukkan kalau dia terlibat dalam tindakan kekerasan atau mengancam akan melakukannya, atau memegang sesuatu di tangannya".
Pasukan keamanan Myanmar punya riwayat panjang dalam menggunakan kekerasan untuk meredam protes.
Tapi Mya Tha Toe Nwe mengatakan dia bertekad untuk melanjutkan aksinya dan punya pesan bagi sesama pengunjuk rasa:
"Saya akan terus melawan mereka. Agar penderitaan adik saya tidak sia-sia, saya memanggil semua orang untuk melawan [militer] untuk membasmi [kediktatoran]. Buatlah peristiwa ini diketahui dunia."
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Demonstran Wanita Ditembak di Kepala Saat Demo Myanmar, Ini Fakta yang Terhimpun".