Berita Populer
POPULER Sulut: Hewan Endemik Sulawesi di Desa Moyag | Dugaan Asusila Ayah Kandung
2 berita populer yang paling banyak di baca di portal tribunmanado.co.id, Rabu (10/2/2021) kemarin.
Anoa dataran rendah relatif lebih kecil, ekor lebih pendek dan lembut, serta memiliki tanduk melingkar.
Sementara anoa pegunungan lebih besar, ekor panjang, berkaki putih, dan memiliki tanduk kasar dengan penampang segitiga.
Anoa hidup semisoliter, yaitu hidup sendiri atau berpasangan dan hanya akan bertemu dengan kawanannya jika si betina akan melahirkan.
Ensiklopedia Indonesia menyebutkan satwa ini paling aktif pada saat pagi dan sore hari, ketika udara masih dingin.
Karena anoa memiliki kebiasaan mendinginkan tubuh.
Karena itulah terkadang anoa suka berendam di lumpur atau air.
Wikipedia menyebutkan, berdasarkan letak persebarannya, satwa ini tergolong fauna peralihan.
Sejak tahun 1960-an, anoa, menurut Badan Konservasi Dunia, IUCN, dimasukkan dalam daftar satwa berstatus terancam punah.
Laporan nationalgeographic.co.id, pada 2014, menegaskan dalam lima tahun terakhir anoa di Sulawesi Tenggara terancam kepunahan.
Populasi anoa menurun secara drastis. Diperkirakan saat ini terdapat kurang dari 5.000 ekor yang masih bertahan hidup.
Salah satu penyebab populasinya yang menurun drastis, anoa sering diburu untuk diambil kulit, tanduk, dan dagingnya.
Saat ini konservasi anoa difokuskan pada perlindungan terhadap kawasan hutan dan penangkaran. (Nie)
Dugaan Asusila Ayah Kandung, Korban Diberikan Treatment Trauma Healing
Kasus dugaan asusila yang dilakukan seorang ayah ke anak kandung perempuan, buat geger publik di Kota Bitung.
Di laman media sosial facebook, netizen menyesalkan hingga mengecam perbuatan terduga tersangka.