Internasional
Diduga Bocorkan Rahasia Negara China, Jurnalis Australia Ditangkap, Hubungan Kedua Negara Memburuk
Seorang jurnalis asal Australia ditangkap pemerintah China karena dianggap menjadi mata-mata dan membocorkan Negri Bambu tersebut.
Nama Cheng mulai dikenal saat membawakan berita soal mantan Presiden Donald Trump pada 2018 lalu yang menyertakan video satir untuk mengejek Trump.
Cheng saat itu membuka segmennya dengan mengatakan "Thanks Mr Trump, you are GREAT!" dengan nada yang sinis.
Kala itu hubungan China dan AS memanas karena perselisihan perdagangan, dimana Trump menjadi bulan-bulanan di media pemerintah China.
Video tersebut dihapus dari YouTube dan Twitter resmi CTGN segera setelah itu.
Sejauh ini Beijing belum terbuka mengenai alasan di balik penangkapan Cheng.
"China adalah negara di bawah aturan hukum, dan kami akan bertindak sesuai dengan hukum," kata seorang jubir Kemenlu setelah penahanan Cheng tahun lalu.
• Terjerat Kasus Narkoba Kedua Kalinya, Berikut Fakta-fakta Penangkapan Ridho Rhoma
• Putri Diana Sebut Lelaki Terseksi di Dunia ke Warren Buffet, Siapa Dia?
China dan Australia Semakin Tidak Harmonis
Penangkapan Cheng kemungkinan akan meningkatkan ketegangan antara China dan Australia, yang telah berselisih tentang berbagai masalah sejak tahun lalu.
Hubungan antara kedua negara semakin memburuk karena Canberra mencoba membatasi upaya Beijing untuk membangun pengaruh di Australia dengan memanfaatkan populasi besar migran China di Australia.
Pada April lalu, Australia menyerukan penyelidikan internasional soal asal-usul dan penanganan Covid-19.
Hal ini pun membuat pemerintah China meradang.
• AS Berhenti Dukung Kampanye Militer Arab Saudi di Yaman, Bagaimana Dampaknya?
• Perempuan Asal Tegal Ini Tak Malu Berprofesi Sebagai Sopir Truk, Dulu Hanya Punya 1 Truk Sekarang 3
Beijing kemudian membalas dengan sanksi yang menargetkan ekspor Australia senilai miliaran dolar ke China.
Pada November tahun lalu, Australia geram karena jubir Kemenlu China Zhao Lijian mengunggah editan foto tentara Australia sedang melukai leher bocah Afghanistan.
Perdana Menteri Australia Scott Morrison menuntut permintaan maaf dan menegaskan bahwa China harus malu dengan postingan itu.
Zhao mengunggah foto tersebut setelah muncul laporan pembunuhan di luar hukum terhadap 39 orang yang berkaitan dengan pasukan khusus Australia.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul China Menangkap Jurnalis Australia karena Diduga Bocorkan Rahasia Negara.