Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pilkada Sulut

Ini Tanggapan Pengamat Politik Soal Ketua Partai yang Tumbang di Pilkada 2020

Sejumlah Ketua Partai di Sulawesi Utara terpaksa harus gigit jari di Kepala Daerah (Pilkada) 2020

Penulis: Hesly Marentek | Editor: David_Kusuma
ISTIMEWA
Josef Kairupan 

Namun menurut Kairupan apakah dengan adanya desakan musdalub yang agendanya penggantian pimpinan partai akan secara signifikan membawa angin perubahan agar lebih baik kedepannya?

Dan dengan situasi kondisi saat ini kekuasaan apakah yang ingin direbut.

Sedangkan pertarungan pemilu nanti dilangsungkan tahun 2024 mendatang.

Begitu pula dgn figur pengganti yang akan diusulkan menjadi pimpinan partai apa diyakini lebih baik dari sekarang? 

UPDATE BLT Subsidi Karyawan Swasta, Ini Penjelasan Menaker

"Memang harus diakui bahwa ada prestise tersendiri jika ketua partai memiliki juga jabatan publik baik dilegislatif maupun dieksekutif.

Karena tentunya dapat memberikan akses lebih bagi partai untuk lebih berkembang, tetapi tidak akan juga berdampak lebih jika ketua partai tidak memiliki jabatan publik.

Tetapi mampu berbuat dan berjuang memenangkan kandidat yang diusung partai," terang seraya menyebut seperti Sangihe dimana ketua parpol PDIP tidak lagi memiliki jabatan publik tetapi dapat melaksanakan fungsi kepemimpinannya.

"Sehingga tingkatan pengurus dari kecamatan sampai Dusun masih tetap eksis dan mampu memenangkan ODSK sebagai Guburnur dan Wagub.

Justru Ketua Golkar Sangihe yang saat ini sedang menjabat Bupati kalah meraih suara terbanyak di Kabupaten Sangihe," sambungnya.

Denny Darko Nyaris Pingsan Lihat Jenazah Korban Sriwijaya Air, Dokter Forensik Ungkap Faktanya

Adapun dalam skala kepemimpinan parpol secara nasional, tentunya hal yang lebih menguntungkan adalah ketua parpol yang menjabat baik di kabinet atau juga di legislatif.

Hal ini memberikan akses tersendiri bagi parpol tersebut dgn relasi-relasi yang dapat dibangun kedepannya.

Namun bukan berarti ketua parpol yg tidak menjabat suatu jabatan tertentu kurang menguntungkan, karena aspek kepemimpinan adalah suatu hal unik yang memerlukan adanya seni dan kharisma yang melekat pada dirinya.

"Jika bicara kemampuan dan seni memimpin ada sekian banyak putra bangsa yang memilikinya tetapi nilai kharisma pada pemimpin itu adalah hal teruniknya.

Apalagi bagi pemimpin parpol, sangat jarang ditemui pemimpin parpol yang berkharisma, sehingga mampu mempengaruhi orang banyak, seperti ketua DPP PDIP Megawati,

sekalipun juga tidak menjabat saat ini tetapi PDIP lah yang berkuasa saat ini, bahkan Megawati sendiri pernah menjabat sebagai wakil dan presiden RI," pungkas Kairupan.

GMIM Baitel Ranoiapo Amurang Bawa Bantuan untuk Korban Bencana di Kota Manado

Sempat Tiga Kali Tensi Tekanan Darah, Dandim 1310/Bitung Orang Pertama Divaksin Covid-19

SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUN MANADO:

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved