Pilkada Sulut
Ini Tanggapan Pengamat Politik Soal Ketua Partai yang Tumbang di Pilkada 2020
Sejumlah Ketua Partai di Sulawesi Utara terpaksa harus gigit jari di Kepala Daerah (Pilkada) 2020
Penulis: Hesly Marentek | Editor: David_Kusuma
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Sejumlah Ketua Partai di Sulawesi Utara terpaksa harus gigit jari di Kepala Daerah (Pilkada) 2020.
Bagaimana tidak, berharap dengan modal sebagai Ketua Partai, namun malah tumbang maju di Pilkada 2020.
Untuk Pilgub misalnya, ada Christiany Eugenia Paruntu (CEP) Ketua DPD Golkar Sulut dan pasangannya Sehan Landjar Ketua DPW PAN Sulut.
Kemudian ada Ketua DPW NasDem Sulut, Maximilian Lomban yang kalah dalam Pilkada Bitung,
• Maximiliaan Lomban, Maurits Mantiri, Audy Pangemanan dan Mursidi Tidak Divaksin Covid-19
• NasDem Sebut Ketum Partai Demokrat Berhalusinasi
• Tak Lolos Screening karena Darah Tinggi, Bupati Mitra James Sumendap Batal Disuntik Vaksin Sinovac
kemudian Ketua DPD Demokrat Sulut Mor Bastiaan dan Ketua DPW Sulut Syarifudin Saafa yang sama-sama kalah di Pilkada Manado.
Lantas bagaimana nasib para Ketua Partai ini kedepan, mendapat tanggapan dari Pengamat Politik Josef Kairupan.
Menurut Akademisi Unsrat ini, menang kalah dalam pertarungan Pilkada itu adalah hal yang biasa.
Namun menjadi luar biasa apabila partai pengusung dan kadernya justru tidak all out memenangkan kandidat yang diusung.
• Sosok Soraya Abdullah, Artis yang Baru Saja Meninggal Karena Positif Covid-19, Ini Profil Lengkapnya
• Alasan tak Punya Uang makan, Nenek 50 Tahun Nekat Mencopet
Sehingga dengan demikian ada terjadi ke-engganan yang dilatarbelakangi oleh kekecewaan atau relasi yang kurang harmonis antara pimpinan parpol dgn kadernya.
"Relasi yang kurang harmonis ini muncul akibat perbedaan-perbedaan pendapat yang dikukuhkan dengan satu keputusan secara organisasi parpol.
Sehingga memecahkan soliditas partai," ujar Kairupan.
Untuk itu, jika ada kader yang kecewa dengan perjuangan partai yang kandas dengan kekalahan terhadap kandidat yang diusung, hal itu suatu hal yang normal.
• Tak Lolos Screening karena Darah Tinggi, Bupati Mitra James Sumendap Batal Disuntik Vaksin Sinovac
• Rio Dondokambey Eksis Pimpin Kadin Sulut, Resmikan Toko Bahan Kue
Tetapi untuk menggelar suatu musdalub dengan agenda mengganti ketua partai tentunya ada aturan main tersendiri,
di mana masing-masing parpol punya AD/ART yang mengatur mekanisme musdalub tersebut.
"Tetapi perlu juga dipahami bahwa kejernihan berpikir yang bermuara dari rasionalitas memajukan parpol agar kedepannya menjadi lebih baik lagi harus menjadi prioritas dari setiap kader partai," terang Kairupan.
• Kasus Aktif Covid-19 Indonesia Kini Tertinggi di Asia, Salip India
• Peringatan Dini Besok Selasa 2 Februari 2021, BMKG: Sejumlah Wilayah Potensi Cuaca Ekstrem