Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Banjir di Manado

Diterjang Banjir, Patung Bunda Maria dan Salib Tetap Berdiri Kokoh, Serafina Terok: Ini Mukjizat

Sekolah yang berada di Kelurahan Karombasan Selatan, Kecamatan Malalayang ini pun porak-poranda dihantam banjir.

Penulis: Hesly Marentek | Editor: Rizali Posumah
Tribunmanado.co.id/Hesly Marentek
Patung Bunda Maria dan Salib di Ruang Kelas Sekolah Hati Kudus yang tetap berdiri kokoh meski diterjang banjir. 

Lebih menariknya setelah mendekati meja tersebut, Serafina mengakui makin kaget, lantaran dari melihat kondisi atas meja yang sama sekali tak tersentuh air.

"Ini luar biasa lagi, dilihat dari taplak meja, bekas air sama sekali tak hanya menyentuh permukaan meja. Malah bekas air hanya berasa lima jari dibawa permukaan meja."

"Sedangkan kalau lihat tinggi air yang masuk ruangan tersebut, sebutulnya meja tersebut sudah tenggelam bersama benda lain," ungkapnya lagi.

Adapun dari pantauan, tampak seluruh benda di ruangan kelas 7A berhamburan secara tak karuan.

Baca juga: Dilamar Rizky Billar, Lesty Kejora Menangis Haru, Intip Momen Bahagia Leslar di Panggung

Baca juga: Penyandang Tuna Netra Menikah, Tak Bisa Melihat Tapi Bertemu di Facebook, Kok Bisa? Ini Kisahnya

Baca juga: Cuaca Ekstrim di Manado dan Sekitarnya Karena La Nina

Derita Bayi Korban Bencana Banjir: Tak Ada Susu, Diberi Teh

Berita lainnya, Seorang wanita tua memegang sebuah botol susu bayi. Isinya air berwarna merah tua. 

"Ini teh, bukan susu," kata dia kepada Tribun Manado di kantor Pengadilan Agama Malendeng, Kecamatan Tikala, Kota Manado, Sabtu (23/1/2021) siang yang jadi lokasi penampungan korban banjir. 

Tak ada susu Sabtu malam, kala pengungsian korban bencana alam mencapai saat yang genting, terpaksa dua bayi bernama 
Alika (1 bulan) dan Rara (4 bulan) diberi minum teh. 

"Keduanya terus menangis minta susu," kata wanita bernama Umi itu. 

Sabtu siang itu, kedua bayi tersebut tengah tidur pulas.

Umi yang tengah menjagai bayi itu dilanda kecemasan. 

"Tak ada susu hingga sekarang,  tak tahu lagi bagaimana kalau mereka bangun," ujarnya. 

Selain susu, dua bocah tersebut butuh pempres dan baju ganti. 

Pakaian keduanya hanyut dibawa air bandang. 

"Kami mohon agar segera dikirimi dua barang tersebut, kalau makan kami sudah punya, tapi untuk bayi bayi ini belum ada," kata dia. 

Sumber: Tribun Manado
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved