Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Gempa di Sulawesi Barat

Kisah Calon Pengantin Batal Menikah Karena Gempa Sulbar, Akhyar Jadi Relawan dan Hasmia Mengungsi 

Calon pengantin di Kabupaten Mamuju, menunda akad nikah akibat gempa magnitudo 6,2 yang mengguncang Sulawesi Barat, Jumat(15/1/21) beberapa waktu lalu

TribunTimur.com
Kisah Calon Pengantin Batal Menikah Karena Gempa Sulbar, Akhyar Jadi Relawan dan Hasmia Mengungsi  

Gempa ini menimbulkan guncangan yang dirasakan di Majene dan Mamuju dalam skala intensitas II MMI dan tidak berpotensi tsunami. 

Baca juga: Di Bolsel, Bantuan Sembako Covid-19 Diganti Jadi Uang Tunai 

Gempa susulan lambat, tapi masih bisa terjadi lagi

Daryono mengatakan, meski gempa yang terjadi sudah mencapai 39 kali, peristiwa gempa Mamuju dan Majene ini diakui produktivitas gempa susulannya lambat.

"Tidak semestinya gempa kuat bermagnitudo 6,2 pada hari kelima baru terjadi 39 gempa susulan," kata dia.

Sebab, umumnya gempa kategori kerak dangkal dengan kekuatan di ats 6,0, biasanya pada hari kelima sudah mendekati 100 kali gempa susulan.

"Melihat produktivitas gempa susulan yang rendah ini, kita berharap ini sebagai pertanda baik, meksipun kita tetap harus waspada," ujarnya.

Diharapkan kondisi minim gempa susulan ini terus berlangsung dan tidak terjadi gempa kuat lagi, hingga selanjutnya kondisi tektonik di zona gempa kembali stabil dan kembali normal.

"Meskipun harapan kita tidak akan muncul gempa kuat lagi, gempa susulan dengan kekuatan kecil lazimnya masih akan terjadi," jelasnya.

Hal ini dikarenakan, saat terjadi gempa utama atau mainshock, tercipta deformasi kerak bumi yang menimbulkan pergeseran blok batuan cukup luas di bawah permukaan.

Pergesaran besar blok batuan ini akan memicu terjadinya ketidakseimbangan gaya tektonik di zona gempa.

Pasalnya, sebagaimana biasanya paska terjadi gempa kuat akan timbul gaya-gaya tektonik yang menggerakkan kembali blok batuan untuk mencari keseimbangan baru menuju kondisi stabil.

Nah, untuk mendapatkan posisi tersebut, maka pergeseran kembali blok-blok batuan secara tiba-tiba yang dimanifestasikan sebagai gempa susulan.

"Fenomena ini akan terus terjadi hingga kondisi kesetimbangan tektonik terwujud dan selanjutnya kondisi batuan benar-benar kembali stabil dan menjadi aman kembali," ucap dia.

Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Batal Nikah karena Gempa Sulbar, Mempelai Perempuan Mengungsi, Calon Pria Jadi Relawan

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kisah Calon Pengantin Batal Menikah Karena Gempa Sulawesi Barat, Undangan Sudah Tersebar

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved