Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Gempa di Sulawesi Barat

Kisah Calon Pengantin Batal Menikah Karena Gempa Sulbar, Akhyar Jadi Relawan dan Hasmia Mengungsi 

Calon pengantin di Kabupaten Mamuju, menunda akad nikah akibat gempa magnitudo 6,2 yang mengguncang Sulawesi Barat, Jumat(15/1/21) beberapa waktu lalu

TribunTimur.com
Kisah Calon Pengantin Batal Menikah Karena Gempa Sulbar, Akhyar Jadi Relawan dan Hasmia Mengungsi  

TRIBUNMANADO.CO.ID - Wilayah Majene dan Mamuju di Provinsi Sulawesi Barat masih kembali diguncang gempa bumi tektonik pada pukul 12.11 Wita, Senin (18/1/2021).

Berdasarkan hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), hingga siang hari ini pukul 12.30 WIB sebagai hari kelima berturut-turut rangkaian gempa terjadi di wilayah ini, dan tercatat merupakan gempa ke-39.

Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan, gempa yang baru saja terjadi memiliki magnitudo 4,2.

Namun ada kisah mengharukan yang dialami oleh Calon pengantin di Kabupaten Mamuju, menunda akad nikah akibat gempa magnitudo 6,2 yang mengguncang Sulawesi Barat, Jumat (15/1/21) beberapa waktu yang lalu.

akhy34fd.jpg

Ialah Akhyar Alwi (33), warga Jl Haji Andi Deplu, Kelurahan Taka Tidung, Kecamatan Polewali, Polman.

Dan calon istrinya, Hasmia Muin (30) warga Jl H Andi Dai No 16 Mamuju.

Keduanya batal melangsungkan akad nikah yang sedianya digelar di rumah mempelai perempuan hari ini, Rabu (20/1/2021) siang.

Padahal, ratusan undangan telah disebar ke keluarga dan kerabat.

Alasan penundaan karena masih suasana duka akibat gempa.

Apalagi, mempelai perempuan, Hasmia Muin saat mengungsi di halaman Mapolda Sulbar akibat rumahnya terdampak gempa.

"Alhamdulillah selamat, dia (Hasmia) sama keluarga mengungsi di Polda," kaya Yaya, si calon suami, saat ditemui di Posko Penyaluran Logistik Pramuka, Jl Sultan Hasanuddin, Mamuju.

Dari penundaan itu, Yaya pun memanfaatkannya untuk menjadi relawan.

Bersama teman lainnya, ia fokus menerima bantuan yang masuk di posko Pramuka dan menyalurkan ke posko-posko pengungsian.

"Ya, tidak tega juga lihat banyak pengungsi butuh bantuan. Makanya kita bikin posko penyaluran bantuan," ujar Yaya.

Baca juga: Madrid Spanyol Diguncang Ledakan Dahsyat, Satu Bangunan Jangkung Hancur Bagian Atasnya

Baca juga: Penemuan Mayat Pria di Jombang, Ini Kata Saksi Mata Yang Dilakukan Sebelumnya

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved