Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Torang Kanal

Wanita Cantik Claudia Anggrayni Lengkong Ingatkan Jangan Buang Sampah Sembarangan

eristiwa bencana alam, banjir dan tanah Longsor di Kota Manado, Provinsi Sulut mengakibatkan 6 orang korban meninggal dunia

Penulis: Christian_Wayongkere | Editor: David_Kusuma
Kolase / Istimewa
Claudia Anggrayni Lengkong 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Peristiwa bencana alam, banjir dan tanah Longsor di Kota Manado, Provinsi Sulut mengakibatkan 6 orang korban meninggal dunia.

Kerusakan bangunan rumah hingga memporak-porandakan parkiran kawasan Megamas dan Manado Town Squere (Mantos).

Di balik itu semua, ada hikmah yang harus dipetik masyarakat.

Menurut Claudia Anggrayni Lengkong satu di antara 3 Host Bigo Award Gala 2021, (sebuah pemberian penghargaan dunia broadcasting dengan teka Conecting The World, Bigo Award Gala 2021, bakal berlangsung secara virtual pada 21 Januari 2021),

dengan kejadian ini, masyarakat lebih mawas diri dengan lingkungan sekitar.

Baca juga: Longsor Timbun Rumah Warga di Kelurahan Saronsong Satu

Baca juga: OD-SK Kucur Rp 1 Miliar Bantuan Korban Bencana Gempa Bumi Sulawesi Barat 

Baca juga: Bantu Warga Bangun Talud di Sungai, Kapolres Bitung Ikut Pikul Material

“Contohnya, buang sampah pada tempatnya. Jangan buang sembarangan apalagi buang di selokan (got) dan di sungai, buanglah pada tempatnya,” kata Clau sapaannya.

Karena selain faktor alam, faktor lingkungan memiliki sumbangsih ketika terjadi musibah becana seperti banjir dan longsor.

Saluran atau drainase yang harusnya menjadi aliran air mengalir dari hulu ke hilir, ketika di buang sampah membuat tersumbat.

Baca juga: Sangadi Bungko Lantik 16 Perangkat dan Ketua RT

Baca juga: Kecelakaan Maut Pukul 03.00, Satu Penumpang Tewas, Mobil Melaju Kecepatan Tinggi dan Hilang Kendali

Air di saluran bakal naik ke permukaan, jika hujan berlangsung terus menerus air akan meluap.

Begitu juga ketika sungai atau daerah aliran sungai, sudah dipenuhi sampah ketua air pasang pemukiman akan terdampak sampah.

“Pemanfaatan ruang sungai atau kuala, harus di batasi ketiga dipakai untuk budi daya seperti sayung kangkung. Kerap terjadi pendangkalan,” jelas dara kelahiran Manado 12 September ini.

Baca juga: Listyo Sigit Temui Para Mantan Kapolri Jelang FPT, Dapat Banyak Pesan Penting, Diungkap Argo

Baca juga: Antisipasi Cuaca Ekstrem, Satgas Bangun Posko Bencana di Polsek Likupang

Selain rasa awas dan selalu waspada, bagi mereka yang tinggal di bantaran sungai, bukit dan daerah rawan lainnya.

Satu yang utama berdoa kepada Tuhan, memohon dan meminta perlindungan dari mara bahaya musibah bencana alam.

Peristiwa bencana alam di Kota Manadi Minggu kemarin, menyebkan 6 orang meninggal dunia.
Tersebar di daerah Perkamil 3 orang, di Pal 4 ada 1 orang dan di jalan Sea 2 orang.

“Semoga keluarga korban diberi kekuatan dan pemerintah cepat tanggap, memperbaiki kerusakan dan melakukan penanganan,” kata dia.(crz)

Baca juga: Sosok Budi Said, Pengusaha yang Beli 7 Ton Emas PT Antam

Baca juga: KABAR DUKA Ayah Pinangki Sirna Malasari Meninggal Dunia, Sidang Hari Ini Ditunda

Baca juga: Sehari Pasca-Gelombang Pasang, Septiana Hasan Tetap Berjualan di Pinggir Demi Kebutuhan Keluarga

SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUN MANADO:


Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved