Gempa Sulbar
Gempa Majene Sulbar, Sudah 34 Orang Meninggal, Dipicu Sesar Aktif hingga Berpeluang Picu Tsunami
ada 10 titik pengungsian di antaranya Desa Kota Tinggi, Desa Lombong, Desa Kayu Angin, Desa Petabean, Desa Deking, Desa Mekata
TRIBUNMANADO.CO.ID - Provinsi Sulawesi Barat diguncang gempa sebesar 6,2 SR pada Jumat (15/1/2021) pukul 01.28 WIB.
Akibat Gempa di Majene, Sulawesi Barat, sebanyak 34 orang tewas.
Gempa bumi memicu kerusakan, korban jiwa, dan menimbulkan keresahan bagi masyarakat setempat.
9 fakta gempa Majene berdasarkan laporan sementara hari ini.
Baca juga: Motor Listrik Elbike Bima Enduro Diklaim Setara 230 Cc Motor Bensin, Masih dalam Tahap Prototipe
1. Sebabkan korban jiwa
Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberikan informasi terbaru mengenai gempa Majene, Sulawesi Barat.
Berdasarkan informasi yang diterima Kompas.com hingga Jumat (15/1/2021) sore, tercatat 34 orang meninggal dunia dan ratsuan orang luka-luka akibat gempa.
2. Belasan ribu orang mengungsi
Dari data sementara tersebut juga disampaikan terdapat 16.000 orang mengungsi.
Kemudian, ada 10 titik pengungsian di antaranya Desa Kota Tinggi, Desa Lombong, Desa Kayu Angin, Desa Petabean, Desa Deking, Desa Mekata, Desa Kabiraan, Desa Lakkading, Desa Lembang, Desa Limbua.
Desa itu tersebar di di Kecamatan Ulumanda, Kecamatan Malunda, dan Kecamatan Sendana.
3. Dua kali gempa kuat
Sebagai informasi, pertama kali wilayah Majene diguncang gempa bumi tektonik berkekuatan magnitudo M 5,9 pada pukul 13.35 WIB, Kamis (14/1/2021).
Episenter gempa pertama ini terjadi di koordinat 2,99 LS dan 118,89 BT, atau lokasi tepatnya berada di darat pada jarak 4 kilometer arah Barat Laut Majene, Sulawesi Barat dengan kedalaman 10 kilometer.
Baca juga: Kapal China Masuk Indonesia, Tak Terdeteksi, Said Didu: Pak Menhan Pertahanan Kita Sudah Jebol
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, gempa pertama ini adalah gempa pendahuluan atau forsehcok.