Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Gempa Sulbar

Gempa Majene Sulbar, Sudah 34 Orang Meninggal, Dipicu Sesar Aktif hingga Berpeluang Picu Tsunami

ada 10 titik pengungsian di antaranya Desa Kota Tinggi, Desa Lombong, Desa Kayu Angin, Desa Petabean, Desa Deking, Desa Mekata

Editor: Aldi Ponge
ANTARA FOTO/AKBAR TADO
Warga mengamati bangunan RS Mitra Manakarra yang roboh pascagempa bumi, di Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021). Petugas BPBD Sulawesi Barat masih mendata jumlah kerusakan dan korban akibat gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,2 tersebut. 

 Sementara itu, gempa kedua terjadi dini hari tadi pada pukul 01.28 WIB, Jumat (15/1/2021) dengan magnitudo M 6,2.

Gempa kedua saat ini dianggap sebagai gempa utama (mainshock) ini memiliki episenter yang tidak begitu jauh daripada gempa pertama.

Episenter gempa berada di titik koordinat 2,98 LS dan 118,94 BT, tepatnya berlokasi di darat pada jarak 6 kilometer arah Timur Laut Majene, Sulawesi Barat dengan kedalaman 10 kilometer.

4. Dipicu sesar aktif

Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan dua gempa besar yang terjadi di Majene dari kemarin merupakan gempa kerak dangkal atau shallow crustal eartquake, akibat sesar aktif.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, baik gempa signifikan pertama dan kedua yang terjadi merupakan jenis gempa kerak dangkal akibat aktivitas sesar aktif Mamuju-Majene Thrust," kata dia.

Hal ini terbukti dengan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan naik atau thrust fault.

5. Masih berpotensi terjadi gempa susulan

Dalam konferensi pers daring bertajuk Updating Informasi Gempa Signifikan yang Terjadi Beberapa Waktu Lalu, Jumat (15/1/2021), Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyebutkan bahwa ada potensi terjadinya gempa bumi susulan di Majene ini.

"Kami menganalisis, masih dimungkinkan adanya gempa susulan yang cukup kuat seperti dini hari tadi," kata Dwikorita.

6. Berpeluang memicu tsunami

Dikatakan Dwikorita, dengan kemungkinan adanya peluang gempa susulan terjadi, bahkan dengan magnitudo yang sama dengan M 6,2 atau lebih besar daripada itu, ini justru akan membahayakan masyarakat dan berpotensi terjadinya tsunami.

"Potensi tsunami itu terjadi kemungkinan kalau terjadi gempa susulan yang dikhawatirkan dapat juga memicu tsunami akibat longsor ke laut ataupun tsunami akibat gempa itu," jelasnya.

 7. Hindari tanah rawan longsor 

Daryono menegaskan, masyarakat harus tenang dan tetap perlu mewaspadai kawasan perbukitan dengan tebing curam karena gempa susulan signifikan dapat memicu longsoran (landslide) dan runtuhan batu (rock fall).

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved