Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kenaikan Harga Kedelai

Rocky Gerung Tanggapi Kenaikan Harga Kedelai Impor Sebut Ini Darurat Perut, Bukan Darurat Hukum Saja

Singgung kenaikan harga kedelai impor di pasaran. Terkait hal tersebut pengamat politi buka suara.

Editor: Glendi Manengal
via riauone.com
Rocky Gerung 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Singgung kenaikan harga kedelai impor di pasaran.

Terkait hal tersebut pengamat politi buka suara.

Hingga Rocky Gerung meminta pemerintah mencari tahu penyebab dari kenaikan harga kedelai.

Baca juga: Gugatan Chrissolid Kembali Disidangkan Besok, Mangundap: Wali Kota Tomohon Kemungkinan Tak Hadir

Baca juga: KSAD Jenderal Andika Perkasa, Beberapa Kali Jadi Sorotan Publik saat Beri Perhatian ke Kuli Bangunan

Baca juga: Info Terkini Suasana di Kantor PN Jakarta Selatan, Ada Pos Pengamanan

Taruno, pedagang tempe saat ditemui di lapak dagangannya di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (31/12/2020). Ia dan pedagang tempe lainya bakal ikut mogok bersama produsen <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/tahu-tempe' title='tahu tempe'>tahu tempe</a> pada 1-3 Januari 2021, menyusul tingginya harga kedelai.
Foto : Ilustrasi pedagang tempe saat ditemui di lapak dagangannya di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (31/12/2020).(TribunJakarta.com/Bima Putra)

Pengamat politik Rocky Gerung buka suara mengenai kenaikan harga kedelai impor di pasaran hingga tahu tempe terancam langka.

Hal ini terjadi lantaran perajin tahu tempe di DKI dan Jawa Barat melakukan aksi mogok produksi yang berlangsung sejak Kamis (31/12) hingga Minggu (3/1).

Para pengrajin tahu dan tempe itu melakukan aksi mogok produksi dengan harapan pemerintah mendengar keluhan sehingga mengeluarkan kebijakan agar harga kedelai bisa kembali normal.

Aksi mogok produksi yang dilakukan pengrajin tempe dan tahu anggota Pusat Koperasi Tahu dan Tempe Indonesia (Puskopti) ini telah mendapat persetujuan dari Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo).

"Sejalan dengan hal tersebut, dengan ini kami pengurus Gakoptindo mendukung langkah dan upaya yang dilakukan Puskopti DKI Jakarta dan Jawa Barat untuk melakukan mogok produksi," tulis Ketua Umum Gakoptindo Aip Syarifuddin Aip pada surat edaran Gakoptindo, Jumat (1/1/2021).

Dalam surat tersebut Aip juga meminta agar para perajin tempe tahu di seluruh Indonesia tetap menjaga kekompakan, kebersamaan, dan menghindari perbuatan anarkis yang merugikan.

Dilansir dari vlog terbarunya pada Senin (4/1), Rocky Gerung menilai, tahu dan tempe merupakan makanan pokok masyarakat.

"Karena kita impor maka mengikuti kurs yang ditetapkan. Tetapi bisa juga mengenai kartel, dimana kita memasuki pasar perdagangan bebas," ucap Rocky Gerung.

Untuk itu, Rocky Gerung meminta Pemerintah dan pihak terkait untuk mencari tahu penyebab pasti dari kenaikan harga kedelai tersebut.

"Ini darurat perut, bukan darurat hukum saja. Mengenai siapa yang memainkan harga kedelai dan sebagainya, itu gak pernah dijelaskan pemerintah," imbuh Rocky Gerung.

Rocky menyatakan, kasus harga kedelai impor yang meroket kerap kali terjadi sekitar 3-4 tahun sekali di Indonesia.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved