Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kenaikan Harga Kedelai

Rocky Gerung Tanggapi Kenaikan Harga Kedelai Impor Sebut Ini Darurat Perut, Bukan Darurat Hukum Saja

Singgung kenaikan harga kedelai impor di pasaran. Terkait hal tersebut pengamat politi buka suara.

Editor: Glendi Manengal
via riauone.com
Rocky Gerung 

"Langka tempe tahu dan kedelai itu tiap kali terjadi. Jadi saya merasa masyarakat dibebani kecemasan politik, kekerasan dan kebutuhan dasar. Kepanikan ini benar-benar nyata. Ini menyangkut hajat hidup semua orang. Pemerintah tak pernah memikirkan hal ini," aku Rocky Gerung.

Lebih lanjut, Rocky Gerung menuturkan, masyarakat ingin mencari tahu penyebab pasti dari kenaikan harga kedelai impor yang berimbas pada tahu tempe langka.

"Ini soal hajat hidup orang jadi harus diperhatikan. Negara harus melindungi masyarakat yang paling rentan untuk mengonsumsi kebutuhan hariannya, jadi harus ada cadangan tempe dan tahu. Pemerintah bertanggungjawab penuh," beber Rocky Gerung.

Rocky menegaskan, Presiden Jokowi harusnya mendahulukan untuk mengurusi kartel yang membawahi bahan pokok yang dibutuhkan masyarakat Indonesia.

"Bayangkan misalnya bahan pokok tidak ada dan kita mengalami bencana, jadi bertambah lagi beban rakyat. Ini Negara kekurangan kedelai atau kelebihan keledai? Ini berimbas panjang, apa yang negara sediakan pada rakyat?,"

"Ini satu bulan sudah dua kali menderita rakyat, bansosnya dikorupsi, terus harga tahu tempe dipermainkan,"tegas Rocky Gerung.

Rocky berharap agar Pemerintah mengingat janjinya untuk melakukan perlindungan dasar terhadap rakyat atas bahan pokok.

"Ini intinya perlindungan dasar bahan pokok. Pemerintah harusnya mengantisipasi kalau emak-emak belum mendapatkan tahu tempe, tetapi sepertinya Pemerintah fokusnya tak disitu, lebih fokus pada stabilitas politik," beber Rocky Gerung.

Jamin pasokan aman

Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan Suhanto menegaskan, stok kedelai cukup untuk kebutuhan industri tahu dan tempe nasional. Oleh karena itu, Kementerian Perdagangan menjamin tahu dan tempe tetap tersedia di masyarakat.

“Kementerian Perdagangan terus mendukung industri tahu tempe Indonesia. Dengan penyesuaian harga, diharapkan masyarakat akan tetap dapat mengonsumsi tahu dan tempe yang diproduksi oleh perajin,” ujar Suhanto dikutip dari Kontan.id.

Suhanto menilai faktor utama penyebab kenaikan harga kedelai dunia diakibatkan lonjakan permintaan kedelai dari Tiongkok kepada Amerika Serikat selaku eksportir kedelai terbesar dunia.


Foto : Ilustrasi kedelai. (Bibit Bunga)

Pada Desember 2020 permintaan kedelai Tiongkok naik 2 kali lipat, yaitu dari 15 juta ton menjadi 30 juta ton.

Hal ini mengakibatkan berkurangnya kontainer di beberapa pelabuhan Amerika Serikat, seperti di Los Angeles, Long Beach, dan Savannah sehingga terjadi hambatan pasokan terhadap negara importir kedelai lain termasuk Indonesia.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved