Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Reshuffle Kabinet

Dr Jannus Siahaan: Reshuffle Kabinet untuk Partai dan Pengusaha?

Reshuffle kabinet kali ini kurang menggambarkan itikad istana untuk memperbaiki kinerja kabinet Jokowi Jilid II

Penulis: Ryo_Noor | Editor: David_Kusuma
Istimewa
Dr Jannus Siahaan 

TRIBUNMANADO. CO. ID, MANADO - Reshuffle kabinet kali ini kurang menggambarkan itikad istana untuk memperbaiki kinerja kabinet Jokowi Jilid II.

Demikian disampaikan Dr Jannus Siahaan,  Pengamat Sosial Politik, Rabu (23/12/2020)

"Jadi ketimbang memperbaiki kinjera, reshuffle kali ini lebih kepada penyesuaian politik, terutama setelah dua pos menteri berurusan dengan KPK dan setelah beberapa peristiwa politik yang terjadi beberapa waktu belakangan," ujarnya. 

Jannus menyampaikan,  Sandiaga Uno mengindikasikan bahwa Jokowi ingin mempertahankan koalisi permanen dengan Gerindra. 

Baca juga: Belajar Politik dari Yasti Soepredjo Mokoagow dan Herson Mayulu

Baca juga: PT VIF Rayakan Ibadah Natal, Maknai Natal, Meskipun Nol Tetap Hadirkan Tuhan

Baca juga: Sosok Teroris yang Diburu Kapolri Idham Azis Sejak Masih Pangkat AKBP, Kini Sudah Ditangkap

"Sama dengan pemindahan posisi Wamenhan menjadi Menteri KKP dan Risma di posisi mensos sebagai tanda bahwa PDIP tetap menjadi motor politik utama Jokowi,'' kata dia. 

Sementara itu,  didudukinya kembali Kementerian agama oleh kader Nahdatul Ulama boleh jadi bermakna kekhawatiran Jokowi dan koalisi atas Islam radikal di waktu pembentukan kabinet tahun lalu sudah berkurang,  sehingga posisi kementerian Agama tak perlu lagi diduduki oleh orang-orang berlatar militer,  tapi dikembalikan kepada kebiasaan lama,  yakni oleh orang NU. 

Hal tersebut bisa dilihat dari keputusan reshuflle kementerian agama  setelah terkendalinya tokoh seperti HRS dan FPI. 

Baca juga: Total Kekayaan 6 Menteri Baru Kabinet Indonesia Maju, Sandiaga, Risma hingga M Luthfi

Sementara untuk kementerian kesehatan masih mengandung tanya,  karena Gunadi Sadikin tak punya latar belakang dunia kesehatan.  

"Tapi boleh jadi niat Jokowi adalah untuk melakukan restrukturisasi dan reformasi di sektor kesehatan,  karena Gunadi Sadikin memang punya latar yang kuat dalam mereformasi beberapa BUMN,  sampai akhirnya diangkat menjadi Wamen BUMN," ujarnya. 

Sementara Muhammad Lutfi yang ditunjuk menjadi Menteri Perdagangan memperlihatkan bahwa Jokowi ingin memperbaiki performa perdagangan nasional,  terutama ekspor,  di satu sisi, karena track record Muhammad Lutfi yang bukan orang asing di bidang itu,  tapi juga ingin menambah porsi pengusaha di dalam kabinet. 

Baca juga: UPDATE Covid-19 Indonesia: Bertambah 6.347 Kasus Baru dalam Waktu 24 Jam Terakhir, DKI 1.311

Secara umum, reshuffle kali ini adalah dalam rangka mematangkan posisi politik koalisi,  agar semakin kuat dalam menyokong pemerintahan di satu sisi,  tapi di sisi lain.

Ia menilai,  Jokowi juga ingin sebanyak-banyaknya mendapatkan dukungan dari para pengusaha nasional,  terutama untuk terealisasinya Omnibus Law, sehingga nama-nama Sandiaga,  Trenggono,  Muhammad Lutfi,  Gunadi Sakidin,  menjadi pilihan utama.

Meskipun begitu,  semua nama itu berpeluang untuk berkinerja baik, terutama Tri Rismaharini yang sebelumnya Wali Kota Surabaya. Tapi peluang konflik kepentingan juga cukup tinggi dari tokoh-tokoh yang berlatar pengusaha tersebut.  (ryo) 

Baca juga: VIDEO Ingin Berfoto, Emak-emak Ini Malah Tumpahkan Jualan Cendol

SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUN MANADO:

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved