Tribun Travel
Doa Shinto di Penjara Tua Kema, Jejak Berdarah Puluhan Abad di Penjara Peninggalan Portugis
Sekelompok warga Jepang melakukan sembahyang di objek wisata Penjara Tua di Desa Kema II, Kecamatan Kema
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: David_Kusuma
Entah sudah berapa ratus nyawa yang disembelih di sana.
Baca juga: Salah Injak Pedal Berujung Kecelakaan, Mobil Toyota Yaris Tabrak Trotoar Hingga Tercebur Sungai
Aura penyiksaan masih terasa hingga kini.
Masuk ke penjara itu, bulu kuduk meremang. Pengunjung disarankan tak masuk sendirian.
"Hati hati, minta permisi dulu," kata Memed.
Memed yang rumahnya hanya berjarak beberapa meter dari situ, takut masuk ke penjara itu sendirian. Banyak hal hal aneh terjadi di sana.
"Di sana ada penunggunya berupa tentara bule berpakaian serdadu mirip pramuka, ada pula ular besar mirip naga. Itu daerah terlarang bagi anak anak," kata dia.
Pernah, kata dia, ratusan tulang manusia ditemukan saat pemugaran balai desa di depan penjara itu. Pekerjanya hanya bertahan tiga hari. Semua sakit.
"Waktu digali tanah untuk struktur kaki ayam ditemukanlah tulang tulang itu," ujar dia.
Baca juga: Cleaning Service Ini Didenda Rp 4,3 Juta Gara-gara Tak Sengaja Lihat Manajernya Mandi
Meski begitu, minat turis ke penjara itu sangat tinggi. Aura misterius itu justru
membikin penasaran.
"Ini daerah favorit para turis asing. Mereka biasa berlama lama di sana dan kagum. Padahal kita takutnya setengah mati," ujar dia.
Dibangun Portugis
Penjara tersebut berada di Desa Kema 2, Kecamatan Kema, Kabupaten Minut.
Jarak dari Manado sekira-kira 25 kilometer. Transportasi lancar, menggunakan angkutan umum serta online.
Tampak penjara itu masih kokoh dengan dinding setebal hampir semeter, serta pintu besi dengan bagian atasnya berterali. Penjara itu sendiri tak terlalu besar, hanya memiliki tiga ruang.
Terletak di tengah pemukiman penduduk, jalan masuk menuju penjara adalah sebuah tempat mirip gang yang tertutup gerbang besi. Jalan masuk ke sana sudah ditutupi paving.
Miqbil Tawaa penjaga penjara tua menyatakan, penjara itu dibangun pada tahun 1585 oleh Portugis. Penjara tersebut merupakan bagian dari benteng besar yang dibangun menghadap laut.
Baca juga: Sosok Shuhei Okawara, Penjual Topeng Wajah di Jepang, Bantah Jika Ia Membeli Wajah Orang Lain