Kisah Inspirasi
Kisah Siswi 8 Tahun Asal Bolsel Tinggal di Kebun, Jalan Kaki 2 KM untuk Belajar Bersama Teman
Alda adalah siswi SD Negeri Soputa, Kecamatan Helumo, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan ( Bolsel ), Sulawesi Utara ( Sulut ).
Penulis: Nielton Durado | Editor: Indry Panigoro
Ia harus belajar kelompok bersama teman-temannya. "Kalau hari Rabu atau Kamis, Alda sering ke Desa jalan kaki untuk belajar kelompok. Kalau pulang pergi kira-kira jaraknya 2 Kilometer," beber sang ibu.
Meski begitu, Alda sering diantar oleh warga yang akan pergi ke kebun dengan motor.
"Kadang numpang di orang yang mau ke kebun, kadang juga jalan kaki," ucapnya.
Meski bertahan dengan berbagai kekurangan, namun Lian mengaku sejauh ini pemerintah tak pernah tutup mata.
Dirinya bersama keluarga selalu mendapatkan bantuan sembako dari pemerintah.
"Bantuan sembako yang kami dapatkan, tapi kalau uang tunai tidak ada," kata dia.
Wanita 26 tahun ini mengatakan jika saat ini keduanya bersama dengan sang suami sudah membeli sebidang tanah di desa.
Namun karena keterbatasan biaya, mereka belum bisa membangun rumah impiannya.
"Baru tanah yang dibeli, kalau rumah kami belum mampu bangun," aku dia.
Kedepannya Lian berharap meski keluarga kecilnya tinggal di kebun.
Namun sang buah hati tetap bisa menjaga semangatnya untuk bersekolah.
"Sebagai orang tua, kami hanya ingin anak kami sukses. Itu saja," tegasnya.
Sementara itu, Sangadi (Kepala Desa) Soputa Umar Basalama mengatakan jika Lian bersama suami adalah warga Gorontalo yang pindah ke Bolsel.
"Mereka memang belum punya rumah di desa, jadi memilih tinggal di kebun," kata dia.
Umar mengatakan jika pemerintah selalu memberikan bantuan kepada keluarga kecil tersebut.
"Bantuan sembako selalu kami berikan, nanti di tahun-tahun yang akan datang, kita akan coba berikan bantuan yang lain," aku dia.
Selain itu, Lian Idrus bersama keluarganya juga sudah terdaftar sebagai masyarakat Soputa.
"Kartu keluarganya sudah ada, jadi memang sudah terdaftar sebagai warga Soputa," tegasnya. (nie)
Kunjungi channel Youtube kami:
