Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Hari AIDS Sedunia

WAJIB DIKETAHUI! Remaja Sangat Rentan Tertular HIV/AIDS

Remaja berpotensi tinggi terhadap risiko penyakit menular seksual seperti HIV/AIDS karena faktor perilaku dan perkembangan emosionalnya.

Bangka Pos - Tribunnews.com
ilustrasi wanita-cantik-relawan-aids 

Roslinda menambahkan, faktor-faktor tertentu yakni putus sekolah, penggunaan alkohol, keterlibatan dalam kegiatan geng, ketidakhadiran sosok orangtua, program televisi yang menggambarkan seks remaja sebagai norma dan akses ke pornografi juga dapat berkontribusi pada hubungan seksual yang tidak sehat.

Kelompok rentan

Hidup dengan penyakit menular seksual memang sulit bagi siapa pun, tetapi pasien remaja adalah kelompok yang sangat rentan.

Remaja tidak diperlengkapi secara emosional untuk menghadapi situasi tersebut. Alhasil, mereka tidak dapat memberi tahu orangtua atau guru di sekolah karena ketakutan dan stigma masyarakat.

Kemungkinan besar itu juga yang memengaruhi remaja dengan penyakit menular seksual menunda dalam mencari perawatan.

Konselor dan pekerja sosial dari Singapore Children's Society mengatakan, bahwa orang tua dari tiga remaja yang dites positif mengidap penyakit menular seksual merasa terkejut dan marah.

Mereka tidak tahu bagaimana harus bereaksi atau menanggapi anak-anak mereka dan segera mencari bantuan. 

Meski begitu, beberapa orangtua tidak terkejut dan bahkan membawa anak-anak mereka ke klinik untuk tes atas kemauan mereka sendiri. Hubungan yang baik antara orangtua dan itu penting di saat yang sulit.

"Terlepas dari kondisi medisnya, mengidap penyakit kronis seperti infeksi HIV dapat berdampak besar pada kesejahteraan emosional dan mental seseorang," kata Rosalinda.

"Walaupun orangtua menyatakan kekecewaan, mereka tetap dari berfokus pada kesehatan dan ingin menghabiskan lebih banyak waktu berkualitas dengan anak remajanya," imbuh dia.

Baca juga: Tak Terima Ditegur, Pelajar Mabuk Nekat Bacok Pegawai Provider Seluler, Begini Ceritanya

Yang dapat dilakukan orangtua

Singapore Children’s Society mengatakan, bahwa persepsi pasien muda tentang reaksi orangtua mereka terhadap diagnosis penyakit menular seksual akan menentukan apakah mereka akan jujur.

"Jika ada dasar komunikasi terbuka pada tahap awal, mereka akan lebih mungkin untuk berbagi berita dengan orang tua mereka," terang juru bicaranya.

Ketika orangtua mengetahui diagnosisnya, mereka harus mengelola kekecewaan dan keterkejutan mereka sendiri. Kemudian memberikan dukungan yang paling dibutuhkan oleh anak-anak mereka.

Orangtua memainkan peran penting dalam mendidik remaja tentang kesehatan seksual. Ini mungkin bukan topik yang nyaman untuk dibahas, tetapi perlu.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved