Berita Regional
Sejak Bayi Konsumsi Susu Campur Narkoba, Bocah 8 Tahun Jadi Kleptomania, Balai Rehabilitasi Menyerah
Kini terkuak kisah memilukan di balik sikap B yang disebut memiliki kenakalan di luar nalar.
Akan tetapi, rehabilitasi baru 6 bulan berjalan, pihak balai memulangkannya karena kenakalan B yang dianggap sudah di luar nalar.
Padahal, biasanya 6 bulan adalah waktu yang cukup untuk menangani seseorang.
Sekretaris Dinas Sosial Yaksi Belaning Pratiwi mengatakan, B selama direhabilitasi memang tidak menunjukkan tanda-tanda membaik.
Bahkan di balai rehabilitasi, B malah sempat mencuri sepeda.
"Di Bambu Apus dia malah mencuri sepeda orang, uang pembinanya dia curi dan dia belikan rokok, lalu dibagi-bagi ke teman-teman di sana dan banyak kenakalan lain. Anak-anak nakal yang tadinya sudah mau sembuh di sana kembali berulah dengan adanya B, itulah kemudian dipulangkan," ujar Yaksi, Kamis (19/11/2020).
Konsumsi narkoba sejak bayi

Entah apa yang membuat B bisa nakal seperti itu.
Namun, kondisi keluarga kemungkinan menjadi faktor penyebabnya.
Fakta mengejutkan diungkap Yaksi.
Berdasarkan data Pekerja Sosial (Peksos), ayah B ternyata sering mencampurkan sabu ke susu B sejak berusia 2 bulan.
"Alasannya supaya tidak rewel. Itu membuat pola pikir anak terganggu," ujarnya.
Kemungkinan hal itulah yang membuat B tidak memiliki rasa sakit dan tidak memiliki rasa takut.
Ayahnya kini masih ditahan di penjara karena terjerat kasus narkoba.
Sedangkan ibunya tidak bisa menjaga anaknya karena fokus bekerja sebagai buruh ikat rumput laut.
Mencuri buat narkoba
