Berita Bitung
Pohon Dekat Sumber Mata Air Tempat Warga Mandi dan Mencuci Mulai Ditebang
Ada pemandangan menarik di sela-sela aksi damai, puluhan aliansi peduli air dan lingkungan di akses masuk sumber mata air Aer Ujang
Penulis: Christian_Wayongkere | Editor: David_Kusuma
TRIBUNMANADO.CO.ID, BITUNG – Ada pemandangan menarik di sela-sela aksi damai, puluhan aliansi peduli air dan lingkungan di akses masuk sumber mata air Aer Ujang hutan Adat Danowudu Bitung, Rabu (18/11/2020).
Di sela massa berorasi menyampaikan tuntutan agar pengerjaan jalan tol Manado Bitung di titik jembatan Pinokalan digeser dari titik sumber mata air Aer Ujang di Hutan Adat Danowudu.
Saat bersamaan dilakukan penebangan pohon oleh pihak pelaksana pengerjaan jalan tol Manado Bitung, sejumlah warga orangtua perempuan dan anak-anak perempuan dalam kondisi basah kuyup melintas.
Mereka ternyata baru selesai beraktivitas di sumber mata air Aer Ujang, seperti mandi dan mencuci pakaian.
Baca juga: Patuh Protokol Covid-19, Four Points Manado Raih Sertifikat CHSE Perhotelan dari Kemenparekraf
Baca juga: Siap Siaga Penanggulangan Bencana, PLN Adakan Simulasi
Baca juga: RUU Ketahanan Keluarga Ditolak Fraksi PDI-P, Golkar, PKB dan Demokrat
“Dari mandi aer ujang,” kata dua orang bocah perempuan dengan kondisi basah kuyup.
Lokasi sumber mata air aer ujang, dapat di tempuh dari pemukiman perumahan Amazing Grace Kelurahan Girian Permai Kecamatan Girian.
Dengan jarak sekitar 300 meter lebih, dalam kondisi jalan turunan terjal.
Lokasi sumber mata air yang kerap disebut aer ujang huran adat Danowudu, menjadi pemasok air bersih melalui PDAM Bitung ke ratusan warga.
Baca juga: Wakil Bupati Bolmut Amin Lasena Buka Bimtek Penyusunan APBD 2021
Sudah di jaga turun temurun oleh pemangku adat Negeri Danowudu, warga serta mereka yang ingin sumber mata air tetap ada hingga anak cucu.
Menurut Hikmah Makalalag warga RT 19 Lingkungan 7, lokasi itu oleh warga sekitar perum Amazing Grace dan perum lainnya membantu ketersedian air.
“Air di rumah sering mati. Setiap hari jadi kami pergi mandi dan cuci disini,” kata Hikmah.
Baca juga: Sosok Femila Sinukaban, Gadis Cantik Asal Medan Ini Jadi Perhatian saat Ikut Audisi Indonesian Idol
Lanjutnya air kerap padam mulai pukul 10 pagi hingga keesokan harinya, baru berjalan lagi.
Kondisi air sering padam di waktu tak menentu, sehingga warga tidak sempat menampung air
sehingga harus turun ke lokasi mata air untuk mandi dan cuci pakaian, lalu kembali lagi ke rumah melalui jalan yang menanjak.(crz)
Baca juga: Kepala Badan Keuangan Minut: Pembayaran Honor THL hanya Dianggarkan Hingga Oktober
SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUN MANADO: