Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

BI Perwakilan Sulut

Adaptasi Gaya Hidup Baru, Kontraksi Ekonomi Sulut Berkurang pada Triwulan III 2020

Ekonomi Sulawesi Utara (Sulut) pada triwulan ketiga (TW III) 2020 terkontraksi sebesar 1,83 persen (yoy)

Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: David_Kusuma
Tribun Manado / Fernando Lumowa
Kepala Perwakilan BI Sulut, Arbonas Hutabarat 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Ekonomi Sulawesi Utara (Sulut) pada triwulan ketiga (TW III) 2020 terkontraksi sebesar 1,83 persen (yoy).

Angka ini membaik dibandingkan dengan kontraksi pada triwulan sebelumnya sebesar 3,89 persen (yoy) 

Meskipun,  belum kembali ke level sebelum pandemi Covid-19. Begitu juga jika dibandingkan periode yang sama tahun 2019 yang masih tercatat tumbuh sebesar 5,19 persen (yoy).

Kontraksi Perekonomian Sulut juga tercatat lebih rendah dibandingkan dengan kontraksi perekonomian nasional TW III 2020 yang mencapai 3,49 persen (yoy).

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulut Arbonas Hutabarat mengatakan, bila dilihat dari sisi lapangan usaha (LU), industri pengolahan dan pertanian yang tetap tumbuh kuat menjadi penopang pertumbuhan ekonomi Sulut.

Baca juga: Minggu Ini Gaji ASN Boltim Segera Dibayarkan

Baca juga: Debat Kandidat Pilkada Bolsel Digelar 12 November, Kakunsi: Kemungkinan Digelar di Manado

Baca juga: Wanita Cantik Ini Ajak Masyarakat Sulut Gunakan Hak Pilih di Pilkada 2020

Namun kontraksi masih dialami LU utama lainnya khususnya LU transportasi dan pergudangan dan LU konstruksi meski tidak sedalam triwulan sebelumnya, di samping kontraksi pada LU perdagangan.

Transportasi dan pergudangan kembali menjadi LU utama dengan kontraksi terdalam, yakni turun  16,47 persen (yoy) dan memberikan kontribusi pada kontraksi pertumbuhan sebesar 1,47 persen (yoy).

Meski demikian, kata Arbonas, terdapat perbaikan pada kinerja LU ini dibandingkan TW II 2020, seiring diberlakukannya gaya hidup baru (new lifestyle) sehingga mendorong perbaikan operasional transportasi udara dan transportasi laut.

Di mana, jumlahpenumpang dari dan menuju bandara Sam Ratulangi pada TW III 2020 terkontraksi sebesar 74,62 persen (yoy) lebih rendah dibandingkan triwulan II yang terkontraksi sebesar 91,88 persen.

Baca juga: Mengapa Joe Biden Menang di Pilpres AS? Ini Analisa 4 Faktor Kunci Tumbangnya Donald Trump

"Fenomena serupa juga terjadi pada transportasi laut dimana penumpang laut pada TW III terkontraksi sebesar 59,89 perssn (yoy) lebih rendah dibandingkan kontraksi triwulan
sebelumnya sebesar 77,70 persen yoy," kata Arbonas, Senin (09/11/2020).

Meningkatnya aktivitas sosial ekonomi masyarakat diperkirakan juga mendorong perbaikan kinerja transportasi darat.

Adapun LU konstruksi tercatat mengalami kontraksi sebesar 6,30 persen (yoy) atau membaik
dibandingkan kontraksi pada triwulan sebelumnya sebesar 8,04 persen (yoy).

Baca juga: Olly Dondokambey Bersyukur Makin Banyak Tokoh Sulut Dianugerahi Pahlawan Nasional

Adanya perbaikan permintaan swasta disamping percepatan pembangunan proyek-proyek padat karya pemerintah diperkirakan menurunkan laju kontraksi LU Konstruksi.

Hal ini tercermin dari realisasi pengadaan semen yang hanya terkontraksi 19,96 persen (yoy), membaik dibandingkan triwulan sebelumnya yang terkontraksi hingga 33,22 persen (yoy).

Sementara itu, LU perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda motor (perdagangan) mengalami penurunan kinerja pada triwulan III 2020.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved