Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Repatriasi

Cerita ABK Indonesia Ketika Kembali ke Tanah Air Melalui Pelabuhan Bitung

Dua kapal ikan milik Republik Rakyat Tiongkok, dipakai oleh agen PT Djakarta Llyod untuk repatrasi atau memulangkan 155 ABK dan 2 jenazah ke Indonesia

Penulis: Christian_Wayongkere | Editor: David_Kusuma
Tribun manado / Christian Wayongkere
Anak buah kapal (ABK) berada di dalam mobil bus di dermaga LCT Pelabuhan Samudera Bitung, usai didebarkasi dari dua kapal ikan asal republik rakyat Tiongkok (RRT), Sabtu (7/11/2020). 

"Tidak bisa bilang apa-apa, dua tahun kami tidak sandar. Berada di atas kapal saja, belum pernah kirim uang ke keluarga, tidak bisa hubungi keluarga karena kapten tidak izinkan. Begitu juga menghubungi PT atau agen di Indonesia," kata Raswin ABK dari Cilacap didampingi Buda Prilianto dari Pemalang.

Secara manusiawi dia mengaku kapok dengan apa yang dialaminya. Setelah pulang ke kampung halaman belum tahu mau kerja apa, yang penting bisa pulang dulu dan sehat.

Baca juga: Joe Biden The Next President AS, Seberapa Besar Gaji Penguasa Gedung Putih?

Keduanya berkesempatan menyapa keluarganya melalui video yang diabadikan Tribunmanado.co.id, keduanya mengatakan mereka sehat dan berharap keluarga di kampung halaman juga sehat.

"Bentar lagi saya pulang. Senang sekali bisa pulang, meski belum mengabari keluarga yang penting sudah sentuh darat," teriak Buda.

Pelaksanaan Repatriasi atau pemulangan ke 155 ABK dan 2 jenazah, bisa terlaksana dengan baik atas kerja bersama seluruh pihak.

Baca juga: Pjs Gubernur Agus Fatoni Cs Tinjau Proses Cetak Surat Suara, Ingatkan Distribusi di Kepulauan

Mulai dari pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri, Pemerintah Provinsi Sulut, Kota Bitung, unsur TNI/ Polri, KSOP Bitung, KPLP, PT Pelindo IV Persero cabang Bitung, PT Pelni Cabang Bitung dan pihak terkait lainnya.

Sementara itu menurut Yudha Nugroho Direktur Perlindungan Warga Negari Indonesia (WNI) dan Badan Hukum Indonesia (BHI) Kementrian Luar Negeri menjelaskan, Repatriasi ke 155 ABK Indonesia dan 2 jenasah berasal dari 12 kapal ikan di beberapa lokasi di Dunia.

"Seperti kita ketahui bersama, karena pandemi Covid-19 banyak pelabuhan laut yang menutup pelabuhannya kemudian ada kerja sama untuk pulangkan ke Indonesia," kata Yudha kepada wartawan.(christiawayongkere)

Baca juga: Hasil Survey Jadi Capres 2024 Tinggi, Ganjar Pranowo: Tugasku Masih Berat Membangun Jawa Tengah

SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUN MANADO:

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved