BPS DKI Jakarta Rilis Angka Tingkat Pengagguran, Begini Tanggapan Gubernur Anies Baswedan
Menurut Anies Baswedan pandemi Covid-19 di Ibu Kota berdampak pada naiknya angka pengangguran.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta merilis tingkat pengangguran akibat Covid-19 mencapai 175.890 orang.
Rilis BPS tersebut kemudian ditanggapi oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Menurutnya pandemi Covid-19 di Ibu Kota berdampak pada naiknya angka pengangguran.
Baca juga: Naikkan UMP Jawa Tengah, Ganjar Pranowo Malah Digugat, Begini Tanggapannya
Baca juga: Masih Ingat Akbar, Pemulung yang Baca Al Quran di Emperan Toko Lalu Viral? Identitasnya Terungkap
“Jadi memang pandemi ini berdampak di aspek sosial, aspek ekonomi, aspek kegiatan keagamaan dan otomatis kemudian tercermin pada angka-angka partisipasi tenaga kerja,” kata Anies di DPRD DKI Jakarta pada Jumat (6/11/2020).
Menurutnya, selama krisis kesehatan belum usai di Ibu Kota, tentu akan selalu menimbulkan dampak ekonomi.
Salah satu dampak ekonomi itu, kata dia, serapan tenaga kerja dan ketersediaan lapangan kerja.
“Karena itulah, penting sekali bagi kita untuk bisa disiplin menjalankan protokol kesehatan. Karena konstraksi ekonomi yang terjadi adalah karena ada masalah krisis kesehatan,” ujar Anies.
BPS DKI Jakarta pada Kamis (5/11/2020) lalu merilis bahwa tingkat pengangguran di Ibu Kota sampai Agustus 2020 mencapai 572.780 orang.
“Pengangguran karena Covid-19 ada 175.890 orang, dan karena faktor lainnya 396.890 orang,” demikian rilis BPS DKI Jakarta yang dikutip pada Jumat (6/11/2020).
BPS menyebut, jumlah pengangguran sampai Agustus 2020 yang mencapai 572.780 orang atau meningkat 4,41 persen dari periode yang sama di tahun 2019 sebesar 339.402 orang.
“Selisih pengangguran pada Agustus 2020 dengan Agustus 2019 mencapai 233.378 pengangguran,” kata laporan BPS DKI Jakarta.
Sementara untuk tingkat pengangguran terbuka (TPT) berdasarkan pendidikan, yang paling tinggi adalah lulusan SMK mencapai 15,40 persen.
Kemudian SMA 12,26 persen, lulusan Diploma I/II/II sebesar 9,65 persen, lulusan SMP 9,40 persen, universitas 7,59 persen dan SD ke bawah 7,13 persen.
Dewan Kota Jaksel soroti UMKM
Dewan Kota Jakarta Selatan menyoroti kondisi Usaha Mikro Kecil dan menengah (UMKM) yang saat ini terdampak pandemi corona.