Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

BPS DKI Jakarta Rilis Angka Tingkat Pengagguran, Begini Tanggapan Gubernur Anies Baswedan

Menurut Anies Baswedan pandemi Covid-19 di Ibu Kota berdampak pada naiknya angka pengangguran.

Editor: Ventrico Nonutu
(istimewa)
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan 

Tidak sedikit pelaku usaha UMKM gulung tikar, akibat usaha mereka sepi atau kehabisan modal.

Ketua Dewan Kota Jakarta Selatan, Farid Rahman mengungkapkan, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di wilayah kerja Jakarta Selatan seharusnya mampu menunjukkan lebih banyak peran dalam kondisi seperti ini.

"Pembinaan harusnya tetap dilakukan, apalagi kondisi pelaku UMKM saat ini sedang terpuruk. Mereka butuh suntikan semangat selain permodalan," ungkap Farid di Kantor Walikota Jakarta Selatan, Rabu (5/1/2020).

Farid tidak melihat SKPD terkait, terutama Suku Dinas UMKM, menunjukkan perannya di saat masyarakat, khususnya pelaku UMKM dalam keadaan terpuruk.

"Ini ironi dengan harapan menciptakan lapangan kerja melalui pembentukan UMKM. Justru yang ada saat ini jumlah UMKM kemungkinan berkurang," katanya.

Meskipun pelatihan tatap muka tidak bisa dilakukan akibat pandemi, Farid menilai seharusnya ada upaya lain yang dilakukan.

"Misalkan dengan pelatihan dengan sistem daring atau dengan membagikan video pengajaran atau pelatihan wirausaha. Misalkan video membuat kue atau kerajinan. Terobosan seperti ini harusnya bisa dilakukan," ungkapnya.

Farid juga menyarankan agar dilakukan pendataan terhadap UMKM yang terdampak pandemi corona untuk kemudian dibantu mencarikan solusi.

"Paling penting pendataan UMKM yang terdampak dan dicarikan solusinya. Misalnya dibantu validasi agar bisa mendapatkan bantuan. Karena nggak semua pedagang paham bagaimana cara mendaftarkan diri sebagai penerima bantuan. Mumpung sekarang ada bantuan pemerintah untuk UMKM," kata dia.

Farid menegaskan, UMKM merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia. Mereka adalah ujung tombak perputaran ekonomi dalam negeri.

UMKM menyumbang 60,34 persen dari total Produk Domestik Bruto (PDB) nasional dan menyumbang 58,18 persen dari total investasi.

Terlebih di masa pandemi Covid-19, UMKM memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional di tengah situasi yang tak pasti.

Tetapi sayangnya, UMKM juga menjadi kelompok yang rentan di tengah situasi pandemi.

Tak sedikit UMKM jatuh tengkurap akibat badai ini. Misalnya saja, warung-warung kecil yang terpaksa tutup karena sepi pembeli.

Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) mengonfirmasi dari 64,2 juta UMKM yang ada di Indonesia, sekitar 50 persen atau setara 30 juta UMKM harus tutup sementara akibat pandemi Covid-19, demikian dikutip dari Kompas.com.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved