UMP
Pekerja Kecewa UMP Tak Naik: Ini Pasti Ada Apa-Apanya, Jangan-Jangan Covid hanya Jadi Alasan
Nasib Susan lebih parah lagi. Warga Dumoga yang bekerja si salah satu toko fashion di Manado hanya digaji 2 juta perbulan.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Rizali Posumah
TRIBUNMANADO.CO.ID - Rudolf terhenyak kala Tribun Manado menyebut UMP tahun ini tak naik.
Ditemui di rumahnya di Desa Tambolango Bolmong, Kamis (4/11/2020), pegawai salah satu pabrik di Kabupaten Bolmong ini terus mempertanyakan kabar itu pada Tribun.
Tak yakin, ia meraih ponselnya dan mencari informasi itu di berita online.
"Kok tidak naik," katanya.
Menurut dia, upah di perusahaannya hanya naik sedikit tahun ini. Tak sampai 50 ribu.
"Upah pun hanya 3 juta 100 ribu. Masih dibawa UMP," kata dia.
Ia heran mengapa upahnya tak naik. Padahal beban kerjanya bertambah.
Perusahaan itu juga tak merugi di masa Covid 19. Pabrik masih beroperasi. Ekspor impor terus berlangsung.
"Ini pasti ada apa apanya. Jangan jangan Covid hanya jadi alasan," ujarnya.
Nasib Susan lebih parah lagi. Warga Dumoga yang bekerja si salah satu toko fashion di Manado hanya digaji 2
juta perbulan.
Ia merasa berat jika UMP tahun depan tak naik.
"Harga harga kian naik. Biaya hidup kian tinggi. Tapi pendapatan kita terus merangkak," ujarnya.
Dua tahun bekerja, ia tak kunjung menikmati yang namanya UMP. Gajinya selalu di bawah UMP.
"Memang sering naik tiap tahun pas pengumuman UMP. Tapi sedikit. Jumlahnya
juga di bawa UMP."
Pernah ia mengeluh pada atasannya perihal gaji tersebut. Jawaban atasannya klise.
"Masih mujur kamu dapat kerja. Apalagi di masa pendemi ini," kata dia. (art)
Baca juga: Kantor Pertanahan Boltim Serahkan 14 Sertifikat kepada Pemkab Boltim dan 1 Sertifikat PLN
Baca juga: JPKP Yakin dari 1.700 Pekerja di Sulut yang Dilakukan Swab Test Semuanya Sehat
Baca juga: Melogok di Kaca Mobil, Pria & Wanita Berpakaian Dinas Diduga Berhubungan Astagfirullah Sekda Kaget