Kasus Pembunuhan
Karena Naksir Istri Anaknya, Sang Ayah Tega Menghabisi Nyawa Putranya Sendiri dengan Sadis
Seorang ayah tega menghabisi nyawa putranya. Terkait hal tersebut diketahui sang ayah menyukai istri dari anaknya.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Seorang ayah tega menghabisi nyawa putranya.
Terkait hal tersebut diketahui sang ayah menyukai istri dari anaknya.
Dikarena kan hal tersebut hingga ayah kandung nekat lakukan aksi kejinya.
Baca juga: Kuota Internet Bantuan Pemerintah Pusat untuk Siswa SMP se-Minsel Sudah Tuntas Dibagikan
Baca juga: Kasus Virus Corona di Indonesia Bertambah 2.618, Total Ada 415.402 per Senin 2 November 2020
Baca juga: UMP 2021 Naik di Jakarta, Jatim, Sulsel, Jateng, Yogyakarta, 28 Provinsi Tak Naik
foto : Ilustrasi pembunuhan. (ist)
Sebuah tragedi kisah cinta rumit terjadi hingga berujung pada aksi pembunuhan.
Dikutip dari Eva.vn, pada Senin (2/11/2020), Pria berusia 41 tahun itu mengaku membunuh putranya yang berusia 21 tahun.
Yang lebih mengejutkan, ternyata pembunuhan itu dilatarbelakangi oleh perselingkuhan sang ayah mertua dengan menantu sendiri alias istri anaknya.
Hingga akhirnya berujung dengan tragedi pembunuhan tersebut.
Secara khusus pada 22 Mei, polisi menemukan sisa-sisa seseorang yang terbungkus karung, dibuang di semak-semak di hutan distrik Na Mom.
Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa korban dibunuh, di tempat lain kemudian dipindahkan ke lokasi tersebut.
Hasil otopsi menunjukkan bahwa korban berjenis kelamin laki-laki, berusia sekitar 20 tahunan.
Menurut keterangan kemungkinan mati karena ditikam, sekitar satu bulan lalu.
Polisi juga menemukan luka di leher dan dada akibat pisau, dan tangannya diikat dengan tali plastik.
Orang yang menemukan jenazah itu pertama kali adalah asisten kepala desa setempat ketika mencium bau busuk menyengat, kemudian melapor ke polisi.
Setelah polisi datang mereka menemukan beberapa barang milik korban seperti pakaian, jam tangan, korek api, dan bungkus rokok.
Setelah dilakukan penyelidikan polisi mengonfirmasi identitas korban sebagai Chancai Plodkaethong (21).