Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pilkada Serentak

Mendagri Minta Aparat Beri Efek Jera Jika Ada Oknum KPU dan Bawaslu Tak Netral, Tito: Pidanakan!

Tito Karnavian meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu ( Bawaslu) di tingkat pusat dan daerah untuk bersikap netral pada Pilkada

(KOMPAS.COM/ANDI HARTIK)
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian saat menyampaikan sambutan dalan peluncuran Gerakan 26 Juta Masker di Pendopo Kabupaten Malang, Jumat (7/8/2020). 

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengungkapkan, tercatat ada 256 kejadian aktivitas kampanye tatap muka yang tidak sesuai aturan protokol kesehatan dalam pilkada di tengah pandemi.

Pertemuan tatap muka merupakan salah satu metode kampanye yang masih diperbolehkan di Pilkada 2020.

Namun, kegiatan tatap muka yang diperbolehkan hanya dihadiri maksimal 50 orang.

"Untuk pertemuan yang lebih dari 50 orang terjadi sebanyak 256 kali atau kurang lebih sebesar 2,7 persen. Artinya, meskipun sedikit pelanggaran tetapi masih terkendali," ujar Tito sebagaimana dikutip dari siaran pers Kemendagri, Selasa (20/10/2020).

Data tersebut berdasarkan catatan Kemendagri selama 25 hari masa kampanye Pilkada 2020 berlangsung.

Menurut catatan Kemendagri pada periode yang sama, terdapat 9.189 kali pertemuan tatap muka yang diperbolehkan atau tatap muka dengan dialog terbatas maksimal 50 orang.

"Saya melihat alhamdulillah selama 25 hari ini pelaksanaan kampanye relatif aman, aman dari potensi konflik," lanjut Tito.

Mendagri mengapresiasi bagi para paslon kepala daerah yang sudah mempedomani aturan-aturan protokol kesehatan.

Dia juga mengingatkan agar paslon dapat mengutamakan bahan kampanye yang mempedomani protokol kesehatan, yakni hand sanitizer, masker, tempat cuci tangan dan lain-lain.

Baca juga: Besok, Ibu Almarhum Rangga Keluar RS, DN Tak Pulang ke Rumahnya Tapi Tinggal di Tempat Ini

Tito menuturkan bahwa masker merupakan bahan kampanye yang jauh lebih efektif daripada baliho yang akan memunculkan rasa apresiasi masyarakat.

"Kalau dipasang sebanyak-banyaknya popularitas ibu-ibu dan bapak-bapak (paslon) juga akan baik kemudian masyarakat juga mengapresiasi. Sebab paslon yang ini bisa membantu menangani Covid-19," kata Tito.

"Kalau dia menjadi pemimpin nanti otomatis ini akan membantu dalam rangka penanganan Covid-19, sehingga pilkada ini menjadi Pilkada yang sehat Pilkada yang diapresiasi," tambah dia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Tito: Kalau Ada Oknum KPU dan Bawaslu Tak Netral, Pidanakan!

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved