Debat Pilkada Sebaiknya Fokus Penanganan Covid-19 dan Dampaknya

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Pencegahan dan penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) terus digaungkan Pemprov Sulut.

Pjs Gubernur Sulut Agus Fatoni mengharapkan debat pasangan calon di Pilkada 2020, sebaiknya menyangkut peran kepalada daerah dalam penanganan Covid-19 dan dampak sosial ekonominya.

Fatoni menyampaikan permintaan ke KPU untuk memfokuskan tema debat Pilkada pada penanganan Covid-19 dan dampak sosial ekonomi tersebut.

"Sebagaimana arahan dari Mendagri yang memandang pentingnya tahapan-tahapan Pilkada menjadi sarana mencegah dan menurunkan penularan Covid-19,'' katanya.

Baca juga: Sulut Menjadi Daerah Nomor 2 yang Tidak Percaya Ada Covid-19, Mengapa?

Pasangan calon dan tim sukses juga disarankan menjadikan Alat Pelindung Diri (APD) semisal masker, hand sanitizer dan alat cuci tangan sebagai alat peraga kampanye.

Fatoni telah melakukan kunjungan dan pertemuan dengan KPU dan Bawaslu Provinsi Sulut untuk membicarakan persiapan Pilkada.

Menurut Fatoni, dalam kesempatan itu pihaknya menyampaikan kepada Bawaslu tentang perlunya sinergitas dengan pihak terkait dalam penegakan hukum.

Baca juga: Bawaslu Minsel Bentuk Pokja Pencegahan Covid-19, Eva Keintjem: Paslon Melanggar Ada Sanksi

Fatoni mengatakan, pemberian sanksi terhadap paslon yang melanggar tahapan-tahapan Pilkada, tidak hanya didasarkan pada PKPU Nomor 13 tahun 2020, melainkan juga peraturan-perundang-undangan lainnya, seperti undang-undang karantina kesehatan dan wabah penyakit menular.

Fatoni yang juga adalah kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (BPP) Kementerian Dalam Negeri (Kemdagri). ditunjuk oleh Mendagri dan resmi menjadi Pjs Gubernur Sulut sejak 26 September 2020.

Penunjukan itu sehubungan dengan Gubernur Olly Dondokambey dan wakilnya, Steven Kandouw, kembali maju dalam Pilkada Serentak 2020 sehingga harus cuti kampanye

Baca juga: Kapolres Minsel: Masih Ditemukan Paslon yang Mengumpulkan Massa

SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUN MANADO: