Polling Pilpres AS, Joe Biden Ungguli Donald Trump, Jaminan Menang atau 2016 Terulang Lagi?
Kemenangan Trump di pilpres 2016 menimbulkan pertanyaan, apakah benar hasil polling akan mencerminkan hasil akhir pemilihan kali ini?
Trafalgar Group lembaga survei yang menjadi favorit Partai Republik, adalah salah satu dari sedikit lembaga survei pada 2016 yang memprediksi kemenangan Trump di Pennsylvania dan Michigan.
Namun kali ini mereka justru memberikan keuntungan kepada Biden di negara bagian krusial seperti Pennsylvania dan Wisconsin.
4. Tapi bagaimana jika...?
The New York Times sudah berhitung bahwa meski polling saat ini sama salahnya dengan empat tahun lalu, Biden tetap akan menang.
"Biden lebih dekat dalam rata-rata polling kami untuk memenangkan Texas, yang akan membuatnya dapat lebih dari 400 suara elektoral daripada Presiden Trump, untuk menang di negara bagian krusial seperti Pennsylvania dan Nevada," tulis Nate Cohn di New York Times belum lama ini.
5. Apakah ketidakpastian tetap ada?
Lembaga survei dan para analis masih berhati-hati untuk mencatat bahwa keyakinan pemilih bukan prediksi dan masih ada margin kesalahan.
Pada 2016 contohnya, dengan 16 hari tersisa jelang pilpres situs FiveThirtyEight memberi Clinton peluang menang 86 persen, hampir sama dengan Biden sekarang.
Di AS pendaftaran pemilih sangat bervariasi, yang membuatnya sulit memprediksi jumlah pemilik hak pilih.
Trump dalam kampanye berkata ke para pendukungnya bahwa momentum ada di pihaknya. Tapi, apakah kenyataan bakal juga seperti itu di kotak suara?
"Kami memiliki mail-in voting dan voting awal yang akan berada dalam level bersejarah," kata Jackson dikutip dari AFP Minggu (18/10/2020).
"Kami tidak tahu efek yang akan ditimbulkan. Ada banyak faktor yang benar-benar rumit masuk ke dalamnya, yang merupakan hal-hal sulit untuk diperhitungkan oleh polling."
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Biden Unggul Jauh dari Trump di Polling, Jaminan Menang Pilpres AS?"