Torang Kanal
Guru Cantik Ini Berbagi Pengalaman Mengajar Luring
Christin H Lumia benar-benar diuji selama pembelajaran luring di masa pendemi Covid-19.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: David_Kusuma
TRIBUNMANADO.CO.ID, LOLAK - Christin H Lumia benar benar diuji selama pembelajaran luring di masa pendemi Covid-19.
Guru mata pelajaran IPA SMP Negeri 4 Dumoga ini harus bersusah payah mencari transportasi.
Rumah para siswanya berada di beberapa desa yang jaraknya berjauhan.
Menanti kendaraan umum sangat lama. Hal itu akan membuatnya terlambat mengajar dan itu mempersempit waktu belajar siswanya yang memang sudah sempit gara - gara pendemi.
Terpaksa ia pakai ojek, lebih cepat. Tapi biayanya lebih mahal.
• Persiapan Lomba Pariwisata Tingkat Nasional, Kadispar Kunjungi Tongkaina
• Bawaslu Sarankan Kampanye Pilkada Memakai Metode Virtual
• Kawasan Industri Mongondow Serap 33 Ribu Tenaga Kerja
"Masalah saya adalah transportasi," kata dia kepada Tribun Manado Kamis (8/10/2020)
di Kantor Dinas Pendidikan Bolmong.
Masalah lainnya adalah jaringan internet. Buruknya jaringan menyebabkan sulit mengadakan
pelajaran secara daring.
Sebagian besar siswa belajar secara luring. "Jaringan juga sulit," kata dia.
Belajar daring di rumah siswa, ia sering dicurhati para orang tua siswa yang ingin anak - anaknya bersekolah secara normal.
Orang tua beranggapan sekolah luring hanyalah bersifat darurat.
• Relawan Multi Media Maurits - Hengky Sita Puluhan Ribu Penonton
• Ekspor Komoditas Perikanan Pertanian Sulut ke Jepang Tunjukkan Tren Peningkatan Volume
• Innalilahi, 2 dari Lima Pejalan Kaki Tewas Ditabrak Dua Kendaraan, Jasad Tergeletak di Tengah Jalan
Kemampuan siswa tak berkembang maksimal.
"Orang tuanya ingin anaknya belajar lagi di kelas," kata dia.
Ia sendiri juga ingin agar pembelajaran berlangsung normal kembali.
Meski didera sejumlah kesulitan, Christin tak menyerah.
"Sebagai pendidik kita harus berusaha agar anak didik kita tetap beroleh pengajaran. Masa Covid 19 adalah ujian bagi para pendidik," kata dia.
• Aksi Cari Panggung 3 Presiden Seoharto, SBY hingga Jokowi saat Turun Lapangan, Ajudan Jadi Temeng