Malam Ini, Talkshow Menarik tentang Asal Usul Leluhur Minahasa, Keyakinan, Teori, dan Pembuktiannya
Selain Weliam Boseke sebagai pembicara, acara yang dibuka oleh Ketua KKK Dr Ronny Sompie SH MH, juga menghadirkan sejumlah pakar sebagai narasumber.
Penulis: maximus conterius | Editor: maximus conterius
7. Boseke datang dengan temuan, bahkan bukan dengan klaim teori belaka. "Satu temuan membantah 1000 teori. Tapi Boseke memang telah melahirkan satu teori hipotetis tersendiri yang didukung oleh bukti-bukti sangat kuat secara faktual dan fenomenologis. "Teori Boseke" menegaskan bahwa bahasa Minahasa itu cuma satu, bersifat etik yang berformat monosilabic sejak awal karena berasal dari Han abad ke-3 Masehi, dan dari situ lahir teori asal usul manusia Minahasa berasal dari suatu wilayah negeri daratan Tiongkok itu sendiri, yakni istana Dinasti Han khususnya dipicu oleh perang tiga negara Sam Kok yang mengakibatkan penyingkiran atau pengungsian sekelompok anak yang kemudian tiba di "tuur in tana" (Han: tu uxin dao na, tanah tiba dengan tak sengaja).
Adagium kuno: "Bahasa menunjukkan bangsa." Bahasa Minahasa masih mewarisi bahasa Han yang punya sastra tinggi yang bersifat etik dibandingkan bahasa Mandarin modern yang sudah sangat praktis, karena perubahan penguasa dari generasi ke generasi termasuk dari penguasa dari suku lebih kecil dari luar seperti Mongol dan Manchuria, dan terakhir dalam Revolusi Kebudayaan (1966 - 1976) membabat habis semua istilah yang bernuansa keagamaan yang melekat erat dengan tradisi dan nilai-nilai etik dan agama.
8. Bagaimana dengan bahasa Minahasa sendiri dan profil jatiditi keMinahasaan sekarang dan akan datang, akan ditentukan oleh keyakinan dan teori yang lebih masuk akal dan didukung bukti yang tak terbantahkan. Bukan sekedar tergantung pada "keyakinan" lama, bahkan yang berdasarkan "teori" yang diklaim sepihak berdasarkan bukti empiris yang tidak memadai.
9. Secara teoretis adalah mungkin saja untuk mengenang dan mencari tahu masa lalu yang sesungguhnya terkait bahasa bahkan siapa leluhur Minahasa. Tetapi muskil untuk kembali ke masa lalu itu seperti dalam mesin waktu. Yang paling riil adalah memahami masa lalu dengan segala kisah perjalanannya untuk menatap masa depan dengan berpijak pada apa yang sudah ada sekarang ini. Perubahan sudah dan masih akan terus terjadi, semoga jati diri Minahasa dengan nilai dan keyakinan, pengetahuan dan keterampilan, kebiasaan dan lingkungan yang terberi untuk digumuli dari generasi ke generasi. Historia vitae magistra est, sejarah adalah guru kehidupan, atau memandang masa lalu yang selalu aktual demi sebuah strategi perubahan menuju kehidupan yang final dan ultim. (*)
• Ibu Tien Soeharto Gelisah saat G30S, Diberitahu Ahmad Yani Situasi Gawat, Ditinggal Pak Harto
• Peramal Buta Sejak Lama Tau Trump akan Positif Covid-19, Baba Vanga: Amerika akan jatuh
• Sudah Tujuh Bulan Corona, Penanganan Covid-19 di Indonesia Tidak Buruk, Jokowi: Bahkan Cukup Baik